“Pendekatan dalam pembelajaran harus melahirkan siswa yang punya pemahaman mendalam, bukan hanya tahu sedikit tentang banyak hal, tapi tahu banyak,” tambahnya.
Arip menegaskan bahwa TKA berbeda dengan ujian sebelumnya yang bersifat menakutkan. Ia mendorong siswa agar tidak takut mengikuti TKA karena tes ini bukan penentu kelulusan, melainkan sarana untuk mengetahui kemampuan akademik secara objektif.
”Skor yang didapat adalah informasi berharga bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan potensi dirinya. Ini menjadi modal untuk menentukan langkah selanjutnya, baik untuk melanjutkan pendidikan maupun memasuki dunia kerja,” tutupnya.(rizki)