Garut – Upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan hasil signifikan. Hingga minggu ketiga September 2025, angka kasus DBD menurun, dengan laporan hanya 195 kasus dan tidak ada kasus kematian, jauh berbeda dari data sebelumnya.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surahman, menjelaskan keberhasilan ini tak lepas dari strategi tiga pilar yang terus digencarkan.
”Sebelumnnya sampai Agustus 2025, tercatat sebanyak 1.776 kasus DBD dengan 8 kasus meninggal di Kabupaten Garut. Penurunan angka kasus ini menjadi kabar baik dan bukti keberhasilan program pencegahan yang dilakukan,” katanya saat diwawancarai melalui telpon, Selasa (16/9).Menurutnya, upaya yang dilakukan yakni, upaya promotif melalui edukasi ke masyarakat di seluruh fasilitas kesehatan (fasyankes) dan berbagai kanal media, Dinkes terus menyebarkan informasi penting tentang DBD dan cara pencegahannya.Asep menjelaskan upaya preventif juga seperti, pengendalian vektor nyamuk melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), abatesasi, dan fogging, serta kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca Juga:Maraknya Kasus Pencopetan di SOR Kerkof, Dispora Garut Siapkan Langkah IniBerkaca dari Insiden Situ Salawe, Disparbud Garut Sebut Pentingnya Asuransi dan Pelatihan Pengelola Wisata
“Selain itu yang ketiga, upaya kuratif seperti penyediaan obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) lainnya untuk pasien yang dirawat,” jelasnya.
Ketiga upaya tersebut gencar dilakukan untuk mengurangi penurunan kasus DBD di Kabupaten Garut.
”Kita gencar melakukan upaya promotif, preventif, dan kuratif ini yang hasilnya hingga minggu ketiga September ini, hanya ada 195 kasus tanpa ada kasus meninggal,” ungkap Asep.
Pihak Dinkes Garut mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar kasus DBD tidak kembali meningkat di musim penghujan.(Rizki)