Radar Garut – Koin Cina merupakan salah satu bentuk uang logam tertua di dunia yang menyimpan nilai sejarah, budaya, dan filosofi mendalam.
Bagi para kolektor, koin asal Cina ini tidak cuma bernilai sebagai benda numismatik, namun juga juga sebagai artefak yang mencerminkan perjalanan panjang peradaban Negeri Tirai Bambu.
Sejarah Awal Koin Cina
Awal mula pemakaian koin di Tiongkok berawal lebih dari 2.500 tahun lalu, tepatnya pada masa Dinasti Zhou sekitar abad ke-7 SM. Ketika itu, bentuk uang logam masih sederhana dan menyerupai peralatan sehari-hari, seperti cangkul (spade money) atau pisau (knife money). Baru pada masa Dinasti Qin (221–206 SM), bentuk koin mulai seragam dengan desain bundar berlubang persegi di tengah.
Baca Juga:Ratusan Ribu Warga Garut Dicoret dari Peserta BPJS PBI, Bupati Syakur Upayakan Aktifkan KembaliMantan Kades di Garut Ini Masuk Daftar Buronan, Ini Penyebabnya
Lubang persegi pada koin tidak cuma fungsi praktis untuk memudahkan penyimpanan dengan tali, namun juga melambangkan harmoni antara langit (bulat) dan bumi (persegi) sesuai dengan filosofi kosmologi Tiongkok kuno.
Dinasti-Dinasti dan Perkembangan Koin
- Dinasti Han (206 SM – 220 M): Koin “Wu Zhu” menjadi salah satu yang paling terkenal, digunakan selama ratusan tahun.
- Dinasti Tang (618–907): Koin bertuliskan aksara “Kai Yuan Tong Bao” menandai era penting dalam sistem moneter Cina.
- Dinasti Song (960–1279): Produksi koin semakin berkembang, dengan berbagai variasi inskripsi dan kaligrafi.
- Dinasti Qing (1644–1912): Koin bercorak “Qing Tong Bao” banyak ditemukan hingga kini dan menjadi incaran kolektor.
Filosofi dan Simbolisme
Bagi masyarakat Cina, koin kerap kali dikaitkan dengan keberuntungan dan kemakmuran. Lubang persegi di tengah dipercaya sebagai lambang stabilitas, sedangkan lingkaran luar sebagai perlindungan kosmis. Banyak orang Tionghoa memakai koin kuno sebagai jimat, digantung di rumah, kendaraan, atau bahkan dijadikan aksesori untuk menarik rezeki.
Nilai Koleksi Koin Cina
Nilai sebuah koin Cina ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Usia: Semakin tua koin, biasanya semakin tinggi nilai historisnya.
- Kelangkaan: Koin yang hanya dicetak sedikit atau berasal dari periode singkat akan lebih mahal.
- Kondisi: Koin dengan kondisi utuh, inskripsi jelas, dan tidak korosi bernilai lebih tinggi.
- Keaslian: Koin asli jauh lebih berharga dibanding replika atau tiruan.
- Di pasar internasional, beberapa koin Cina langka bahkan bisa terjual hingga ribuan dolar, terutama jika dilelang oleh rumah lelang ternama.