Pengunjung SOR Kerkof Kecopetan, Kepala UPT: Waktu Itu Pernah Ketangkap

SOR Kerkof
SOR Kerkof
0 Komentar

GARUT – Kasus pencopetan kembali terjadi di kawasan Sarana Olahraga (SOR) Kerkof, Jalan Merdeka, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Seorang warga Kelurahan Sukajaya, RK (40), menjadi korban saat berkunjung pada Minggu (14/9/2025) pagi.

RK menuturkan, insiden itu dialaminya sekitar pukul 07.30 WIB ketika sedang berbelanja usai berolahraga. Saat hendak membayar, ia baru menyadari resleting tasnya sudah terbuka dan dompet berisi uang serta surat-surat penting raib.

” Saat itu saya sedang pilih-pilih baju, pas lagi mau bayar ternyata resleting tasnya sudah kebuka dan dompet saya sudah tidak ada,” ujarnya.

Baca Juga:Seorang Pria Tewas Usai Selamatkan Dua Anak di Situ Salawe Garut Gramedia Gelar Pesta Literasi Indonesia 2025 di Garut, Rayakan Kreativitas dan Kebebasan Berekspresi

RK mengakui pihak pengelola sudah memberikan imbauan agar pengunjung berhati-hati, namun menurutnya masih kurang efektif. Ia berharap ke depan keamanan SOR Kerkof bisa lebih ditingkatkan.

” Imbauan mah ada cuma tidak efektif, ya harapannya mah pengen lebih aman, tertib dan nyaman, dan semoga tidak terjadi kembali kedepannya,” katanya.

Menanggapi laporan pencopetan tersebut, Kepala UPT SOR Kerkof Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Garut, Endang Rustandi, mengatakan pihaknya rutin mengingatkan pengunjung untuk menjaga barang bawaan.

” Ya kan seperti saya sebagai pimpinan atau kepala UPT kan saya suka bilang, suka diarahkan ke anak-anak (petugas) kan kadang-kadang yang masuk itu juga suka dikasih tahu hati-hati, kalau ada pengunjung bilangin hati-hati barang bawaannya atau dompet, HP kan itu,” ujarnya saat dikonfirmasi di Kantor UPT SOR Kerkof, Minggu (14/9).

Endang menyebut aksi pencopetan di SOR Kerkof memang kerap terjadi, bahkan beberapa pelaku sempat tertangkap. Menurutnya, pelaku kebanyakan perempuan dan diduga beraksi secara berulang.

” Waktu itu pernah ketangkap, udah hampir tiga kali, masalahnya itu cewek, orang-orangnya itu lagi itu lagi, mungkin udah kebiasaan ke sini, karena kan memang kebanyakan itu, waktu dapat dua kali itu juga cewek,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Endang menyebut pihaknya akan memasang papan peringatan di titik rawan pencopetan, meningkatkan patroli petugas, serta melibatkan kepolisian dalam pengamanan.

Baca Juga:Menguak Nilai Sejarah dan Investasi di Balik Koleksi PerangkoMata Digital Lapas Garut: Tim OSINT Siaga 24 Jam, Profiling, dan Agent Informasi Kunci Deteksi Dini

” Kalau untuk antisipasi memang dikarenakan orang-orang berjubel susah gitu ya, paling kita nanti mungkin dikasih papan pengumuman atau papan informasi, informasi kan kita sudah berjalan, pemberitahuan dari pihak petugas, kan kita juga melibatkan lah di sini juga dari polres juga ada, memang susah kan,” katanya.

0 Komentar