Uang Koin Burung Kepodang Rp25 Tahun 1971 Jadi Incaran Kolektor, Harga Tembus Puluhan Ribu Rupiah

Uang Koin Burung Kepodang Rp25 Tahun 1971 Jadi Incaran Kolektor, Harga Tembus Puluhan Ribu Rupiah
Uang Koin Burung Kepodang Rp25 Tahun 1971 Jadi Incaran Kolektor, Harga Tembus Puluhan Ribu Rupiah (Gemini)
0 Komentar

Radar Garut – Uang koin Rp25 bergambar burung kepodang yang diterbitkan Bank Indonesia pada tahun 1971 kini menjadi buruan para kolektor. Koin berbahan aluminium ini dulunya digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari, namun kini statusnya berubah menjadi barang koleksi dengan nilai jual yang jauh lebih tinggi dari nominal aslinya.

Koin dengan diameter sekitar 23 mm dan berat 2,75 gram tersebut menampilkan burung kepodang di sisi belakang, sementara sisi depan bergambar Garuda Pancasila serta tulisan Bank Indonesia 1971. Burung kepodang dipilih sebagai desain utama karena merupakan fauna khas Jawa Tengah yang sarat makna filosofi, melambangkan kecantikan dan kemakmuran.

Di pasaran, harga koin ini bervariasi tergantung kondisi. Untuk koin yang masih dalam keadaan biasa (circulated), harganya berkisar Rp5.000 hingga Rp20.000 per keping. Sementara itu, koin dengan kondisi sangat baik (uncirculated) bisa mencapai Rp50.000 hingga Rp150.000. Bahkan, koin yang sudah melalui proses sertifikasi atau grading berpotensi dilelang dengan harga lebih tinggi di komunitas numismatik.

Baca Juga:Pesona Perangko Antik: Kecil Namun Bernilai Sejarah dan RupiahRatusan Ribu Warga Garut Dicoret dari Peserta BPJS PBI, Bupati Syakur Upayakan Aktifkan Kembali

Menurut para kolektor, ada beberapa alasan mengapa koin ini semakin diminati. Pertama, faktor kelangkaan karena sudah tidak diproduksi lagi selama lebih dari lima dekade. Kedua, desainnya yang unik dan berbeda dari koin lain membuatnya memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, koin ini juga menyimpan nilai sejarah, karena merupakan bagian dari sistem moneter era awal Orde Baru.

Hingga kini, uang koin burung kepodang masih ramai diperjualbelikan di berbagai platform jual-beli daring, pasar barang antik, hingga forum komunitas numismatik. Para kolektor menyebut bahwa tren investasi uang kuno semakin berkembang, terutama karena nilainya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

0 Komentar