Khitanan Massal Klinik Nurhayati di Garut Hadirkan Metode Sunat Modern, Teknik Cetak Minim Nyeri

sunat dengan metode modern Klinik Nurhayati
sunat dengan metode modern Klinik Nurhayati Limbangan
0 Komentar

GARUT – Di balik suksesnya khitanan massal dalam rangka Maulid Nabi yang digelar oleh Yayasan AR-RAUDHOTUN Nur Bayongbong, tersimpan dengan inovasi medis yang sangat patut diapresiasi. Klinik Nurhayati Limbangan, bagian dari Nurhayati Group tersebut, memperkenalkan dengan sebuah metode sunat modern yang disebut metode cetak, menggunakan klem atau alat cincin dengan anestesi lokal untuk meminimalkan rasa sakit dan risiko yang cedera.

Dr. Sudarman, operator sunat dari Klinik Nurhayati Limbangan, menjelaskan bahwa metode tersebut adalah salah satu terobosan yang sangat lebih aman dibandingkan teknik konvensional yang masih banyak digunakan.

“Metode ini melindungi area kepala penis, hanya menjepit kulit yang akan dibuang. Finishing-nya bisa dijahit atau menggunakan lem. Hasilnya lebih rapi, presisi, dan tanpa bengkak,” ujar Dr. Sudarman.

Baca Juga:Pemkab Garut Terapkan Aplikasi Absensi Guru, Blankspot Jadi KendalaTunjangan TPP ASN Garut Akan Diberikan Secara Proporsional, Disiplin ASN Turun

Anestesi lokal yang digunakan berupa krim atau suntikan di pangkal penis, sehingga anak-anak yang mengikuti khitanan massal tersebut yang akan tidak merasakan nyeri berlebihan. Menurut Dr. Sudarman, tingkat rasa sakit sangat bergantung pada keberanian anak, akan tetapi dengan secara umum metode Tersebut yang jauh lebih nyaman dibandingkan metode lama.

Metode cetak tersebut yang sangat masih tergolong baru di wilayah Garut. Bahkan, menurut Dr. Sudarman, Klinik Nurhayati Limbangan merupakan satu-satunya cabang dari Nurhayati Group di Garut yang sudah menerapkannya. Di tingkat nasional, metode tersebut yang sudah mulai menyebar ke berbagai daerah dan mendapat respons positif dari masyarakat.

Biaya sunat dengan metode tersebut yang berkisar antara sebesar Rp 2 juta sampai dengan Rp 2,5 juta. Akan tetapi, yang membedakan Klinik Nurhayati merupakan dengan komitmen mereka dalam mendampingi pasien sampai dengan benar-benar sembuh.

“Kami tidak hanya menyunat lalu selesai. Anak-anak yang disunat kami pantau terus sampai sembuh. Ini bagian dari pelayanan kami,” tambah Dr. Sudarman.

Sementara itu, Direktur RS Nurhayati Cikajang, Dr. Arvi Iskandar, yang turut hadir dalam kegiatan khitanan massal, menegaskan bahwa partisipasi Nurhayati Group dalam kegiatan sosial seperti ini adalah bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat.

“Kami ingin syiar kesehatan ini menyentuh semua lapisan. Metode sunat yang kami gunakan bukan hanya aman, tapi juga menjadi edukasi bagi masyarakat agar tidak lagi menggunakan teknik yang berisiko,” ujar Dr. Arvi, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kesehatan NU.

0 Komentar