Garut – Pemerintah Kabupaten Garut mengandalkan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses pemulihan (recovery) bagi masyarakat yang menjadi korban bencana, seperti kebakaran dan longsor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil mengingat tidak adanya dana siap pakai seperti yang dimiliki oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
”Kita punya keinginan agar bisa menekan recovery, karena kita tidak ada dana siap, kita melakukan komunikasi dengan beberapa stakeholder seperti BAZNAS, ASN, KORPRI, dan juga meminta bantuan dari beberapa perbankan,” katanya, Senin (8/9).
Baca Juga:Mengenal Bacan Doko Mejiko, Batu Hidup Eksotis dari Maluku UtaraPesona Bacan Palamea: Batu Hidup dari Maluku Utara yang Bikin Kolektor Terpikat
Nurdin Yana menjelaskan, bantuan yang diberikan mencakup berbagai kebutuhan esensial seperti bahan bangunan, didorong oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) siap menyediakan bahan bangunan untuk membantu masyarakat membangun kembali rumah mereka.”Kemudian juga bantuan finansial seperti donasi berupa uang didorong dari iuran ASN dan KORPRI, serta bantuan dari pihak perbankan, ada juga bantuan logistik oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) turut serta menyediakan bantuan makanan dan kebutuhan pokok seperti beras,” jelasnya.
Menurut Nurdin, kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang terkena musibah.
“Ini adalah bentuk upaya kita dalam rangka mengeleminir tingkat atau memberikan support terhadap masyarakat yang karena kebakaran, longsor, dan seterusnya,” jelasnya.
Terkait anggaran, Sekda Nurdin Yana menyebutkan tidak ada satu pos anggaran tunggal. Dana bantuan dikumpulkan dari berbagai sumber yang terlibat.
“Anggaran nanti ada dari BAZNAS, dari kita berapa, KORPRI juga itu disesuaikan dari masing-masing, Alhamdulillah Disperkim siap dengan bahan bangunannya dan di-recovery semua kebutuhan yang ada,” pungkas Nurdin.(rizki)