Garut – Saat melakukan unjuk rasa, mahasiswa mengabsen satu-satu nama Anggota DPRD Garut di lapangan Setda Kabupaten Garut, Selasa (2/9/2025).
Koordinator lapangan, Adrian Hidayat, secara lantang melakukan absensi anggota dewan di hadapan publik. Ia menyebutkan nama-nama anggota DPRD satu per satu dan menanyakan kehadiran mereka yang tidak ada di lokasi.
“Ada yang belum terabsen? Yang belum terabsen boleh di absen dulu,” seru Adrian dan para anggota dewan menghampiri Adrian untuk mengabsen, Selasa (2/9).
Baca Juga:Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana IPI Garut Gelar Seminar Pendidikan untuk Para GuruPemain Sinetron Preman Pensiun Bagikan Air Minum Gratis di Aksi Unjuk Rasa Garut
Aksi ini menarik perhatian karena menunjukkan upaya mahasiswa untuk memastikan keterbukaan dan tanggung jawab para wakil rakyat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Garut, Aris Munandar, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa sekitar 10 anggota dewan tidak hadir karena alasan yang sudah terkonfirmasi.
“Itu yang absen saya lihat kurang lebih 10 orang itu sudah terkonfirmasi melalui fraksinya masing-masing bahwa memang ada yang sakit ataupun ada yang berhalangan,” ujar Aris.
Aris Munandar juga menambahkan bahwa meskipun ada anggota yang tidak hadir, kehadiran tersebut tetap memenuhi syarat kuorum.
“Mungkin itu kalau di kami kehadiran 80 persen itu sudah kuorum, jadi saya rasa keputusan yang saya ambil itu sudah menjadi keputusan bersama,” tegasnya.
Aksi mahasiswa ini merupakan bentuk kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah daerah dan legislatif. Kehadiran mereka di Setda Garut menjadi bukti bahwa masyarakat, khususnya kaum muda, terus mengawal setiap kebijakan dan kinerja para pejabat publik demi terciptanya pemerintahan yang transparan dan akuntabel.(rizki)