Dinas Damkar Garut Kekurangan Peralatan untuk Memadamkan Api

Kantor Dinas Damkar Kabupaten Garut
Kantor Dinas Damkar Kabupaten Garut
0 Komentar

GARUT – Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Garut menghadapi tantangan serius terkait keterbatasan peralatan operasional, selain kekurangan jumlah personel. Kondisi ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Damkar Garut, Usep Basuki Eko, saat ditemui di Lapangan Setda Garut, Jalan Pembangunan, Senin (1/9).

Eko menjelaskan bahwa peralatan dasar pemadaman api masih jauh dari ideal. Salah satunya adalah selang pemadam yang total panjangnya hanya sekitar 150 meter. Padahal, pompa pemadam api memiliki daya dorong hingga 200 meter.

“Alat selang untuk pemadaman api kalau digabungkan itu hanya sekitar 150 meter, padahal daya dorong pompa itu biasanya mencapai 200 meteran, berarti kurangnya 50 meter,” Ujarnya.

Baca Juga:Rekomendasi Oli Terbaik untuk Jaga Performa Yamaha NMAX TurboDiduga Akibat Korsleting Listrik, Rumah Warga Sayang Heulang Garut Ludes Terbakar

“Namun, insyaa Allah dalam perubahan anggaran sudah diusulkan untuk penambahan alat selang itu,” tambahnya.

Tak hanya alat selang, Eko mengungkapkan, bahwa alat penyelamatan di medan vertikal seperti untuk evakuasi sumur juga hingga saat ini masih sangat terbatas. Menurutnya, saat ini hanya tersedia satu unit alat tersebut di seluruh wilayah Garut padahal idealnya setiap posko itu memiliki satu unit alat vertikal rescue.

“Jadi kalau misalnya ada kejadian di Bungbulang atau di daerah lain, terpaksa kita harus meminjam dan mengambil dulu ke mako, ini tentu memakan waktu dan tidak efisien,” ungkapnya.

Kekurangan peralatan juga terjadi pada alat simso atau gergaji mesin yang dipakai untuk menyingkirkan pohon tumbang saat bencana atau kecelakaan. Idealnya, setiap posko memiliki dua unit. Namun, saat ini hanya tersedia satu unit di setiap posko.

“Alat itu seharusnya tersedia dua unit di setiap pos, namun saat ini hanya ada satu. Tentu masih kurang,” ujarnya.

“Pos kita ada sepuluh, dan alat simso hanya ada satu per pos. Ini jelas belum ideal, tapi insyallah kita berharap dan tahun ini sudah ada penambahan diperubahan anggaran,” lanjutnya.

Meski begitu, Eko menambahkan, bahwa dengan keterbatasan alat yang dimiliki saat ini tidak akan mengurangi kualitas pelayanan terhadap masyarakat Garut.

Baca Juga:Cafe Integrasi Kejo Comot Hadir di Lapas Garut: Langkah Nyata Membangun Reintegrasi SosialDoa dan Cinta dari Insan Pemasyarakatan di Garut Untuk Indonesia

” Prinsip kami dengan alat yang ada saat ini pelayanan harus tetap maksimal. Kita optimalkan yang ada sambil terus berjuang agar perlengkapaan alat terus ditambah,” pungkas Eko. (Ale)

0 Komentar