Jangan Tergoda Harga Murah! Parfum Palsu Bisa Rusak Kulit hingga Ganggu Pernapasan

ilustrasi parfum asli dan palsu (AI)
ilustrasi parfum asli dan palsu (AI)
0 Komentar

RADAR GARUT- Menggunakan parfum palsu bukan sekadar soal kualitas aroma yang tidak tahan lama, tetapi juga masalah kesehatan yang bisa berakibat fatal. Penggunaan parfum langsung pada kulit membuat bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya lebih mudah terserap tubuh.

Valerie Salembier, Senior Vice President Harper’s Bazaar, mengungkapkan bahwa dalam penelitian selama enam tahun, beberapa parfum palsu ditemukan mengandung bakteri dan bahkan antifreeze (cairan antibeku). Bahan-bahan ini dipakai untuk menyeimbangkan pH dan warna, tanpa memperhatikan dampaknya pada kesehatan.

“Parfum biasanya disemprotkan di wajah, leher, dan pergelangan tangan area yang sensitif. Jika bahan aktifnya berbahaya, risikonya bisa sangat serius,” ujar Salembier.

Baca Juga:Deretan Aroma Parfum Paling Aneh yang Pernah DiciptakanCara Membuka Akun WhatsApp Bisnis yang Diblokir dan Tips Agar Aman dari Pemblokiran

Menurut Dr. Jeannette Graf, seorang dermatolog di New York, banyak pasien yang mengeluhkan rasa terbakar, kemerahan, dan iritasi kulit setelah memakai parfum palsu. Bahkan, pada sebagian orang, bau menyengat parfum tiruan memicu sakit kepala, migrain, hingga gangguan pernapasan.

Lebih parahnya lagi, tidak ada kejelasan mengenai kandungan pasti parfum palsu. Banyak produsen nakal hanya mencantumkan alkohol dan pewangi sintetis, padahal campuran zat berbahaya bisa saja disembunyikan. Parfum palsu juga beredar luas, mulai dari penjualan di pinggir jalan hingga platform online, membuat konsumen semakin sulit membedakannya dengan produk asli.

“Meski tidak semua orang langsung mengalami reaksi alergi, parfum palsu adalah permainan berbahaya. Kita tidak pernah tahu bagaimana tubuh akan bereaksi,” tambah Graf.

Jadi, memilih parfum asli bukan hanya soal gengsi, tetapi juga perlindungan kesehatan. Jangan sampai wangi sesaat membawa dampak jangka panjang bagi tubuh.

0 Komentar