Di Hadapan Bupati, Kalapas Garut Kenalkan Produk Narapidana yang Sudah Diekspor

Kalapas Garut, Rusdedy memberikan sambutan dalam acara penyerahan remisi narapidana di hadapan Bupati dan Fork
Kalapas Garut, Rusdedy memberikan sambutan dalam acara penyerahan remisi narapidana di hadapan Bupati dan Forkopimda
0 Komentar

GARUT– Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kabupaten Garut, Rusdedy, memperkenalkan sejumlah produk hasil karya narapidana yang telah berhasil menembus pasar ekspor. Hal tersebut disampaikan pada acara penyerahan remisi umum dan dasawarsa, yang digelar di Gazebo Lapas Garut pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Acara tersebut turut dihadiri Bupati Garut beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut.

Dalam kesempatan itu, Rusdedy memaparkan program pembinaan kerja yang telah dijalankan di Lapas Garut. Menurutnya, melalui program tersebut, para warga binaan mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi yang tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke mancanegara.

Baca Juga:Warga Binaan Lapas Garut Terima Remisi Umum dan Dasawarsa, 30 Orang Langsung Bebas di Momen HUT RI ke-80Lapas Garut Hemat Rp1,126 Miliar Biaya Makan dari Pemberian Remisi HUT RI ke-80

” alhamdulillah bapak, Lapas Garut sejak tahun 2024 telah mengolah limbah sampah menjadi magot. Magot ini kemudian dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak,” ujar Rusdedy

” Dan kalau kita lihat di sini kita ada sabut kelapa, alhamdulillah ini produk narapidana yang telah diekspor ke Prancis, Korea dan Spanyol. alhamdulillah rutin setiap bulan,” lanjut Rusdedy, dan sontak mendapatkan tepuk tangan dari para tamu undangan.

Lebih lanjut, pihaknya juga sedang mengembangkan berbagai produk lain untuk memperluas pemasaran, termasuk mendirikan kantor pemasaran khusus untuk produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selain sabut kelapa, Lapas Garut kini tengah menggarap produk kopi saset dan kopi kesehatan. Bahkan, Rusdedy menyebut rencananya kopi tersebut akan dipasarkan hingga ke Timur Tengah.

” Bulan lalu kami juga sudah produksi kopi saset, kemudian kopi kesehatan dan insyaa Allah kami kembangkan produksi Green bean kopi yang dapat diekspor ke Timur Tengah,” ujarnya

Dengan adanya program pembinaan tersebut, Rusdedy berharap karya warga binaan Lapas Garut bisa menjadi contoh nyata bahwa narapidana mampu berkontribusi positif bagi masyarakat sekaligus meningkatkan nilai ekonomi daerah melalui produk ekspor.

0 Komentar