Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut resmi memulai proyek perbaikan infrastruktur di Pasar Tradisional Guntur Ciawitali. Kegiatan ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Jumat (1/8), yang dihadiri langsung oleh Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, jajaran Forkopimda, dan sejumlah perwakilan SKPD.
Dalam keterangannya, Bupati Syakur menyebut kondisi Pasar Ciawitali saat ini kurang kondusif. Sejumlah persoalan utama seperti drainase yang kerap becek, kondisi jalan yang rusak, hingga area perhubungan yang terhalang oleh aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL), menjadi alasan utama dilakukan pembenahan.
” Ya pasti kami melihat kemarin itu kondisi di pasar raya Ciawitali itu relatif kurang kondusif. Pertama dari Drainase sering kali becek, jalannya juga tidak bagus, juga ada lokasi-lokasi yang mestinya untuk sarana perhubungan itu terblok karena dimanfaatkan oleh para kaki lima,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media, Jum’at (1/8).
Baca Juga:Disdik Garut Sedang Sibuk Verifikasi Data 11 ribu Anak Putus Sekolah, Benar Tidak Ya?Temuan BPK Soal Aset Negara di Disperindag Garut, Ini Penjelasan Kepala Dinas
Ia juga menyoroti akses masuk yang terhambat, yang dikhawatirkan bisa menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tersebut.
“Juga akses untuk masuk dan di dalam Ciawitali itu relatif terhambat, sehingga itu yang kita khawatirkan akan menghambat datangnya para pengunjung yang akan beli produk-produk di sana,” ucapnya.
Bupati menegaskan, proyek ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Ciawitali sebagai pasar yang lebih representatif. Selain memperbaiki drainase dan jalan, pemerintah juga ingin menciptakan tata kelola pasar yang lebih tertib, dengan penataan pedagang yang lebih rapi.
” Nah itu barangkali alasan-alasan itu, sebenarnya masih banyak alasan yang lain yang pasti bahwa kami ingin pasar Ciawitali itu ke depan menjadi pasar yang tadi yang representatif artinya, infrastrukturnya baik, drainasenya bagus, jalannya bagus, kemudian juga pedagangnya bisa diatur dengan baik, sehingga orang datang senang untuk bisa berkunjung ke Ciawitali, dan barangnya juga akan murah kalau volumenya semakin banyak, nah ini yang kita harapkan,” ungkapnya.
Proyek perbaikan ini ditargetkan rampung dalam waktu 120 hari kalender, dengan fokus perbaikan drainase dan jalan diselesaikan dalam 90 hari. Selama masa pembangunan, akan dilakukan relokasi sementara bagi para pedagang yang terdampak.