Petani Garut Keluhkan Serangan Hama Tikus, Dinas Pertanian Serukan Gertak

Haeruman, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut
Haeruman, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut
0 Komentar

​Garut – Dinas Pertanian Kabupaten Garut menggerakkan seluruh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), penyuluh, dan kelompok tani untuk melaksanakan Gerakan Serentak (Gertak) pengendalian hama tikus. Langkah ini diambil menyusul banyaknya laporan petani yang gagal panen akibat serangan hama tikus yang masif.

​Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, menyatakan bahwa Gertak ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah, dari UPT wilayah 1 hingga 42 kecamatan.

“Fokus kita hari ini di Desa Margahayu, Kecamatan Leuwigoong, karena di sana serangan tikus sangat parah,” ujarnya, Sabtu (1/8).

Baca Juga:Proyek Perbaikan Pasar Guntur Ciawitali Garut DimulaiDisdik Garut Sedang Sibuk Verifikasi Data 11 ribu Anak Putus Sekolah, Benar Tidak Ya?

​Haeruman mengungkapkan bahwa serangan hama tikus telah menyebabkan kerugian besar bagi petani.

“Pemilik lahan di sini sudah enam kali menebar benih, tapi selalu habis dimakan tikus, kondisi ini sangat ironis, mengingat Leuwigoong merupakan salah satu daerah dengan Indeks Pertanaman (IP) 3, artinya dalam setahun bisa tiga kali menanam padi, ​akibat serangan yang masif, petani tidak bisa memanen hasilnya, jelas ada pengurangan produksi yang signifikan di wilayah ini,” ungkapnya.

​Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian mengimbau petani untuk melakukan sanitasi lingkungan, seperti membersihkan gulma yang menjadi sarang tikus.

“Pembersihan gulma bisa menggunakan pestisida, belerang, dan upaya lain,” jelas Haeruman.

​Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengusulkan bantuan pestisida dari provinsi, serta mengapresiasi dukungan dari Kepala Balai dan Dinas Tanaman Pangan.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan petani,” imbuhnya.

​Lebih lanjut, Haeruman mengajak seluruh petani di 42 kecamatan untuk bahu-membahu bersama petugas Dinas Pertanian di lapangan. Ia juga meminta para kepala desa untuk menggerakkan petani di wilayahnya masing-masing.

Ia berharap kehadiran mahasiswa dapat membantu meningkatkan swasembada pangan di Kabupaten Garut. ​Gertak ini diharapkan dapat mengendalikan tidak hanya hama tikus, tetapi juga hama wereng batang coklat yang juga berpotensi menyebabkan penurunan produksi padi yang signifikan. ​”Kami juga memberikan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa KKN di Kecamatan Leuwigoong yang ikut berpartisipasi,” kata Haeruman.(rizki)

0 Komentar