Radar Garut – Garing di luar, lembut di dalam, dan menggoda di setiap gigitannya, itulah gorengan, primadona camilan sejuta umat. Tapi di balik kerenyahan yang menggugah selera itu, diam-diam ia menyimpan “bom waktu” yang bisa merusak kesehatan secara perlahan.
Ya, gorengan bukan hanya bikin kolesterol naik. Ia juga bisa menjadi jalan pintas menuju penyakit jantung dan stroke, dua pembunuh diam-diam paling mematikan di dunia modern.Tapi, apa sih yang membuat gorengan sebegitu berbahayanya?
1. Minyak Bekas: Ladang Racun yang Tak Terlihat
Minyak yang digunakan berulang kali — seperti yang sering terjadi di pinggir jalan — akan mengalami oksidasi dan pembentukan radikal bebas. Zat-zat ini bisa memicu peradangan di dalam pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis (pengerasan arteri).
Baca Juga:Mengenal Istilah Pengembalian Uang Negara dalam Dunia Hukum dan KeuanganApakah Korupsi Bisa Diampuni Jika Uang Negara Dikembalikan? Ini Penjelasan Hukumnya
Artinya? Jalan darah ke jantung dan otak jadi menyempit. Akibatnya bisa fatal: serangan jantung atau stroke.
2. Lemak Trans: Si “Penipu” Kolesterol
Banyak gorengan mengandung lemak trans, terutama yang digoreng dengan minyak kelapa sawit atau minyak goreng yang dipanaskan berkali-kali. Lemak ini berbahaya karena:
Meningkatkan kolesterol jahat (LDL)Menurunkan kolesterol baik (HDL)Menyumbat pembuluh darah secara senyapEfek akhirnya? Risiko penyakit jantung melonjak, bahkan pada usia muda!
3. Kalori Tinggi, Tapi Nol Nutrisi
Sebatang tahu goreng atau bakwan bisa mengandung ratusan kalori kosong. Artinya, energi tinggi, tapi tanpa serat, vitamin, atau mineral yang bermanfaat. Bila dikonsumsi rutin, ini memicu:
Kenaikan berat badanPenumpukan lemak viseral (lemak di sekitar organ penting)Tekanan darah naikSemua faktor itu adalah pemicu utama stroke dan serangan jantung dini.
4. Akumulasi Plak di Pembuluh Darah
Gorengan yang dikonsumsi terus-menerus menyebabkan penumpukan plak kolesterol di dinding pembuluh darah. Lama-kelamaan, saluran darah jadi sempit, tekanan naik, dan aliran darah ke otak atau jantung terganggu.
Inilah yang disebut silent killer: kamu merasa baik-baik saja… sampai tiba-tiba tubuhmu menyerah.
5. Peradangan Kronis: Pemicu Serangan Mendadak
Baca Juga:ASN Divonis Kembalikan Uang Negara, Apa Sanksi Administratif yang MenyertainyaCara Merawat Transmisi Mobil Matic Biar Tidak Cepat Rusak
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi makanan tinggi minyak dengan inflamasi sistemik — peradangan tingkat sel yang terjadi terus-menerus. Ini bisa memicu kerusakan pembuluh darah, resistensi insulin, hingga gangguan irama jantung.