Radar Garut – Apakah benar sebuah buah yang sering kita temui di meja makan, pisang, menyimpan potensi untuk melawan sel kanker? Pertanyaan ini belakangan makin sering muncul seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap pengobatan alami dan makanan fungsional.Meski terdengar mengejutkan, sejumlah penelitian telah mengaitkan pisang dengan potensi efek antikanker.
Namun, sebelum Anda berpikir pisang adalah “obat ajaib”, mari kita telaah faktanya lebih dalam.
1. Pisang dan Kandungan Antioksidannya
Pisang matang mengandung antioksidan yang sangat tinggi, terutama dalam bentuk dopamin dan vitamin C. Kedua senyawa ini dikenal berperan penting dalam melawan radikal bebas, zat berbahaya yang bisa merusak sel tubuh dan memicu pertumbuhan sel kanker.
Baca Juga:7 Titik Tubuh yang Tepat untuk Menyemprotkan ParfumKenapa Parfum Bunga Mawar Disukai Banyak Orang?
Menurut studi yang diterbitkan dalam Food Chemistry, kandungan antioksidan dalam pisang akan meningkat seiring tingkat kematangan buah. Semakin matang dan berbintik hitam kulitnya, semakin tinggi pula efek imunostimulan dan potensi antikankernya.
2. Senyawa TNF-α: Apa Itu dan Mengapa Penting?
Penelitian dari Jepang sempat membuat heboh karena menyebut pisang matang memproduksi Tumor Necrosis Factor alpha (TNF-α), yaitu protein yang diketahui bisa menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker dalam uji laboratorium.TNF-α ini merangsang produksi sel darah putih yang berperan sebagai “pasukan tempur” sistem imun. Di beberapa uji praklinis, senyawa ini bahkan menunjukkan kemampuan menekan pertumbuhan tumor.
Namun, perlu dicatat: efek ini masih lebih banyak diuji pada hewan atau dalam skala laboratorium, sehingga belum bisa diklaim sebagai terapi kanker bagi manusia.
3. Bukan Pengganti Obat, Tapi Pendukung Gaya Hidup Sehat
Pisang tidak serta-merta bisa dijadikan “obat” kanker, tetapi bisa menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung pencegahan penyakit tersebut. Mengonsumsi pisang sebagai bagian dari diet tinggi serat, rendah lemak jenuh, dan kaya antioksidan terbukti dapat menurunkan risiko kanker secara umum.
Bahkan, kandungan resistensi pati (resistant starch) dalam pisang mentah terbukti mendukung kesehatan usus besar, yang berkontribusi dalam mencegah kanker kolorektal.
4. Pisang Tak Bekerja Sendiri
Fakta penting lainnya: pisang bukan satu-satunya buah yang bersifat antikanker. Ada blueberry, anggur, tomat, dan brokoli yang juga memiliki efek serupa. Maka, penting untuk mengonsumsi buah secara bervariasi.