RADAR GARUT – Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto tiba-tiba berkelakar tentang istilah serakahnomics pada peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelaten, Jawa Tengah pada senin (21/7). Bagi Sebagian pihak tentu kata-kata tersebut agak asing bahkan baru mendengar. Lantas, apa itu serakahnomics? Simak penjelasan lengkapnya melaui artikel berikut ini.
Di Indonesia istilah serakahnomics baru-baru ini terdengar dan menjadi perhatian publik setelah diucapkan orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Prabowo Subianto. Istilah tersebut muncul Ketika ia melihat ada ketidakadilan dalam rantai atau sistem perekonomian di Indonesia saat ini.
Arti kata serakahnomics ialah gabungan dua kata dari kata ‘serakah;’ dan ‘economics’ yang menggambarkan sistem ekonomi yang tidak pro rakyat atau pengusaha kecil dimana mulai dari korporasi, pengusaha bahkan pemerintah melahirkan aturan dagang yang hanya didasari oleh keinginan untuk meraih keuntungan maksimal, tanpa memedulikan dampak sosial, moral, atau lingkungan yang ditimbulkan.
Baca Juga:Jengkel dengan Ketidakadilan Ekonomi, Prabowo Sebut Pengusaha Licik dengan SerakahnomicsWabup: Bukan Saatnya Cari Kambing Hitam, Fokus Tanggung Jawab dan Bersamai Keluarga Korban
Serakahnomics menggambarkan wajah ekonomi yang dikuasai oleh hasrat akumulasi kekayaan, sehingga nilai-nilai seperti keadilan, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial menjadi terpinggirkan.
Ciri-Ciri Istilah Serakahnomic Menurut Prabowo Subianto
1. Tidak sejalan dengan konstitusi
2. Tidak berkeadilan dan terjadi kesenjangan ekonomi
3. Tidak pro kesejahteraan rakyat
4. Praktik Curang
5. Terlalu fokus pada keuntungan berlebihan
6. Eksploitasi alam dan tenaga kerja
7. Manipulasi regulasi
Dampak Negatif Serakahnomics jika dibiarkan tumbuh tanpa kontrol, serakahnomics dapat membawa berbagai konsekuensi serius yakni kerusakan lingkungan, ketidakadilan ekonomi, krisis sosial, dan terganggunya stabilitas jangka Panjang.