Serakahnomics tiba-tiba menjadi istilah yang dilontarkan Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya saat meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) sebagaimana dilansir Radar Garut dari BPMI Setpres yang dimuat laman resmi presidenri.go.id.
Istilah tersebut sebagai gambaran pola ekonomi yang tidak mempertimbangan kepentingan sosial tapi justru hanya mengutamakan keuntungan semata yang bisa dinikmati segelintir pihak.
Prabowo menyerukan, model ekonomi yang digambarkan dalam istilah Serakahnomics oleh Presiden dinilai tidak sejalan dengan semangat keadilan dan kesejahteraan sebagaimana amanat konstitusi.
Baca Juga:Wabup: Bukan Saatnya Cari Kambing Hitam, Fokus Tanggung Jawab dan Bersamai Keluarga KorbanPutri dan Maula, Kegiatan Kemarin Klaim Bukan Berbagi Makanan Gratis
“Ada yang mengatakan ada mazhab ekonomi liberal, neoliberal, klasik, pasar bebas, sosialis, ekonomi komando dan sebagainya. Ini bukan. Ini lain. Ini saya beri nama. Serakahnomics. Ini adalah serakahnomics,” tegas Prabowo di Koperasi Desa Merah Putih Bentangan, Kabupaten Klaten, pada Senin (21/7/2025).
Ia menyinggung praktik curang dalam distribusi pangan kini dapat dilacak dengan cepat berkat laboratorium mutu di daerah dan teknologi hingga kecerdasan buatan.
Tapi kata Prabowo, aspek keberanian penegakan hukum terutama Pasal 33 UUD 1945 sebagai senjata pamungkas dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjadi kekuatan utama bangsa Indoensia.
Pihaknya meyakini DPR, MPR maupun DPD hingga Kepala Desa seluruh Indonsia berada di barisannya dan mendukung langkahnya. Ia pun mengajak semua pihak untuk menegakan kebenaran dan keadilan.
“Kita tegakkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segala kepentingan lain. Jangan kita lihat partai, kelompok, jangan. Hanya di dada kita hanya merah putih,” ujar Prabowo.
Hal tersebut kata Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah konkret dalam menghadapi persoalan distribusi pangan nasional, khususnya praktik-praktik yang merugikan petani dan masyarakat.
Untuk itu, Prabowo menegaskan pentingnya menata ulang sistem ekonomi yang berpihak kepada rakyat serta mengedepankan aspek keadilan. Ketum Gerindra ini juga menambahkan negara harus punya keberanian untuk melakukan hal tersebut.
Baca Juga:Wakil Bupati Garut Sebut Tak Ada Sedikit pun Niatan Melukai, Tidak Ada Pesta RakyatKDM: Anak Anggota Polri yang Gugur dalam Tragedi Garut Akan Jadi Tanggungan Pribadi Saya
Ia pun menyoroti praktik curang di sektor penggilingan padi. Prabowo mengungkapkan bahwa masih saja ada pelaku usaha besar yang membeli gabah di bawah harga pasar.