Menurut Jujun, jika melihat kondisi di lapangan, idealnya ada 40 armada sampah agar bisa cepat.
“Ya , nah tapi kalau kita pingin jam setengah 8 itu atau jam 7 itu steril tentu saja bahwa idealnya adalah sekitar 40 kendaraan, Ya dengan waktu sekitar 1 sampai setengah jam di lapangan itu steril, Artinya mereka dari mulai turun jam 5 seperempat gitu ya sampai jam 7 insya Allah atau paling terakhir setengah 8, Itu setelah ini yang penting idealnya 40 kendaraan kan seperti itu,” tambahnya.
Jujun menegaskan bahwa pengadaan armada baru untuk menjangkau 42 kecamatan masih jauh dari rencana, mengingat konsekuensi biaya operasional, BBM, dan honor petugas akan meningkat. Hal ini harus disesuaikan dengan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Garut.
Baca Juga:Di Depan ASN, Wabup Garut: Saya Akan Tanggung Jawab, Tidak Akan Lari dari MasalahTragedi Pendopo, Ketua DPRD Garut Sebut Akan Segera Lakukan Rapat
“Kita baru ngelayani 13 kecamatan, Jadi kalau kita mau ngelayani 42 kecamatan tentu saja masih jauh, dan ini konsekuensi kalau kita nambah luas pelayanan, lingkup pelayanan berarti artinya berkaitan dengan pengadaan armadanya harus berapa, kemudian operasional juga nambah, BBM juga nambah, terus honorarium untuk petugas juga nambah, dan ini yang menjadi pertimbangan kita, sehingga kenapa kita masih di 13 kecamatan, kemampuan kita untuk menambah pelayanan ini harus memiliki konsekuensi terhadap penambahan anggaran juga Kalau kami melihat dari kondisi kemampuan APBD,” pungkasnya. (rizka)