Gugur di Acara Wabup Garut, Bripka Cecep Resmi Naik Pangkat Jadi Aipda Anumerta

Kapolres Garut menyerahkan penghargaan kepada anak istri Aipda Cecep di rumah duka
Kapolres Garut menyerahkan penghargaan kepada anak istri Aipda Cecep di rumah duka
0 Komentar

Garut – Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan penghormatan tertinggi kepada almarhum Bripka Cecep Saeful Bahri dengan menaikkan pangkatnya secara luar biasa menjadi Aipda Anumerta. Penetapan ini tertulis dalam Surat Keputusan (SK) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor Kep/1085/VII/2025.

SK kenaikan pangkat ini diserahkan langsung oleh Kapolres Garut, AKBP Yugi Bayu Hendarto, kepada keluarga almarhum Aipda Anumerta Cecep di rumah duka pada hari ini. AKBP Yugi menyatakan bahwa kenaikan pangkat ini merupakan bentuk penghargaan Polri atas dedikasi dan pengabdian almarhum selama bertugas.

“Semoga dapat menjadi kebanggaan bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Kapolres Yugi saat menyerahkan SK tersebut kepada Fitrii Novianti, istri dari almarhum Aipda Cecep.

Baca Juga:Akhirnya WO yang Diperiksa, Putri dan Maula Juga Siap Bertanggung JawabDikritik Tidak Ramah Anak, Wabup Garut Putri Karlina Tanggapi Begini

Menurut Yugi, kenaikan pangkat ini juga menjadi pengingat bagi seluruh anggota Polri bahwa setiap dedikasi dalam tugas, sekecil apapun, adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa dan negara.

Aipda Cecep diketahui gugur saat menjalankan tugas pengamanan kerumunan masyarakat dalam acara “balakecrakan” di Alun-Alun Garut.

Fitri Novianti, istri dari Aipda Cecep Saeful Bahri, mengungkapkan rasa syok dan tidak menyangka suaminya akan gugur dalam tugas. Namun, ia menyebut bahwa musibah ini harus dihadapi olehnya, anak-anaknya, dan seluruh keluarga.

Fitri menyatakan bahwa pihak keluarga telah menerima takdir ini dan tidak akan menuntut pihak penyelenggara acara secara hukum. “Tidak (akan menuntut secara hukum),” katanya singkat.

Di balik kesedihannya, Fitri mengaku merasakan kebanggaan yang luar biasa atas apa yang telah dilakukan suaminya. Ia menceritakan bahwa suaminya gugur dalam tugas pengamanan setelah memberikan pertolongan kepada seorang anak yang terjepit dalam kerumunan. Informasi heroik ini didapatkannya dari seorang warga yang datang bertakziah ke rumahnya.

“Awal tahu dari yang takziah ke rumah. Ayah (Aipda Cecep) ternyata yang menolong seorang anak (saat terjadi kekisruhan dalam acara balakecrakan),” kata Fitri.

Aipda Anumerta Cecep Saeful Bahri merupakan satu dari tiga korban meninggal dunia dalam insiden kerumunan di acara balakecrakan pada Jumat, (18/7) lalu. Dua korban lainnya adalah seorang anak perempuan berusia 8 tahun dan seorang lansia berusia 61 tahun. Kepergian Aipda Cecep menyisakan duka mendalam, namun dedikasi dan pengorbanannya akan selalu dikenang sebagai teladan bagi institusi Polri dan masyarakat.(rizki)

0 Komentar