Radar Garut – Pasca tragedi pernikahan putra Gubernur dan Wakil Bupati Garut, mereka berdua menegaskan bahwa ada informasi yang keliru dan oknum yang menyebutkan pesta rakyat, mereka berdua membantah adanya pesta rakyat dan bukanlah saatnya untuk mencari kambing hitam. Ia bersama suami siap bertanggung jawab penuh dan menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada pihak berwenang.
“Namanya musibah, saya rasa tidak bijak jika kita fokus mencari siapa kambing hitam, bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab terutama terhadap korban, keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar Putri, Sabtu (18/7).
Putri Karlina menjelaskan bahwa ia dan sang suami telah mengunjungi serta bertakziah kepada keluarga korban. Mereka juga telah memberikan bantuan. “Saya rasa nominal tidak akan cukup untuk mengganti kehilangan, namun kami akan bersedia membersamai keluarga korban, membersamai selama mereka melalui masa-masa sulit,” jelasnya.
Baca Juga:Putri dan Maula, Kegiatan Kemarin Klaim Bukan Berbagi Makanan GratisWakil Bupati Garut Sebut Tak Ada Sedikit pun Niatan Melukai, Tidak Ada Pesta Rakyat
Ia menyatakan kesiapannya untuk menjalani setiap prosedur hukum yang diperlukan. “Untuk apa yang terjadi, yang menyebabkan musibah ini terjadi saya sepenuhnya menyerahkan kepada pihak yang berwenang yang berkewajiban, dan saya siap bertanggung jawab penuh, kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani, saya siap menjalani dan siap bertanggung jawab, karena selaku panitia, selaku pemangku hajat, kami sudah mempersiapkan yang terbaik namun takdir sudah berkata maka kami harus hadapi dan kami harus menerima dengan penuh tanggung jawab,” katanya.
Mengakhiri pernyataannya, Putri Karlina tak habis-habis menyampaikan rasa duka yang mendalam. “Sekali lagi saya menyampaikan rasa duka yang mendalam dan saya siap membersamai keluarga korban melalui masa-masa sulit,” tutupnya.(rzi)