Radar Garut – Popularitas ikan Channa terus naik di kalangan pecinta ikan hias, terutama karena reputasinya sebagai predator air tawar yang tangguh.
Keindahan dari pola warna yang mencolok dan juga karakteristik ikan ini yang agresif, menjadikannya incaran para penghobi, baik dari kalangan pemula maupun kolektor berpengalaman.
Walau demikian, tidak semua Channa langsung menunjukkan sisi buasnya sejak pertama kali dipelihara. Untuk mengungkap faktor-faktor yang membentuk perilaku agresif tersebut, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam, lebih dari sekadar rutinitas pemberian pakan.
- Setting Akuarium yang Menstimulasi Watak AsliAgar Channa menunjukkan sifat galaknya, akuarium harus ditata sedekat mungkin dengan habitat aslinya. Gunakan pasir gelap atau tanah gambut sebagai dasar, tambahkan kayu apung, batu, dan tanaman air rendah cahaya untuk menciptakan suasana yang memberi rasa aman sekaligus memancing naluri teritorialnya. Pencahayaan sebaiknya tidak terlalu terang, karena kondisi remang-remang justru membuat Channa merasa lebih dominan di wilayahnya. Pastikan ruang gerak cukup agar ikan tidak stres atau pasif.
- Cermin dan Lawan Palsu sebagai Pemicu AgresiSalah satu cara efektif memancing sifat agresif Channa adalah dengan stimulasi visual, seperti penggunaan cermin. Melalui bayangan dirinya sendiri, ikan akan menganggap ada pesaing di wilayahnya dan secara naluriah akan menunjukkan perilaku menyerang. Teknik ini sebaiknya digunakan maksimal 10–15 menit per sesi, cukup 1–2 kali sehari, untuk menghindari stres. Metode alternatif adalah menggunakan ikan lain yang dipisahkan dengan sekat transparan sebagai “lawan semu”.
- Pakan Hidup untuk Menumbuhkan Naluri PredatorPola makan juga berpengaruh besar terhadap perilaku. Jenis pakan seperti udang kecil, ikan hidup, atau jangkrik akan merangsang insting berburu Channa. Rotasi pakan hidup, beku, dan kering berkualitas membantu menjaga agresivitas dan kesehatan ikan. Hindari pemberian pakan berlebihan karena bisa menurunkan gairah gerak dan membuat ikan menjadi malas bereaksi terhadap lingkungan sekitar.
- Pelihara Sendiri dan Batasi GangguanChanna termasuk ikan yang lebih cocok dipelihara secara soliter. Kehadiran ikan lain justru bisa menimbulkan stres atau memicu pertarungan tak terkendali. Selain itu, interaksi langsung dengan pemilik juga sebaiknya terbatas. Terlalu sering mengetuk kaca atau memberi rangsangan mendadak bisa membuat ikan menjadi defensif atau takut. Biarkan ikan merasa menguasai wilayahnya untuk memperkuat karakter dominan dan agresif.