5. Channa Limbata
Channa Limbata berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Habitat alaminya berada di perairan tawar seperti sungai, anak sungai, danau, kolam, bahkan kadang di perairan payau. Ikan ini sering disebut sebagai Channa lokal pride karena merupakan salah satu spesies asli yang banyak dibanggakan oleh penghobi lokal. Karakternya dikenal cukup galak, meski ukurannya tidak terlalu besar. Ukuran maksimalnya sekitar 30 cm. Daya tarik utama Limbata ada pada bagian sirip (fin)-nya, terutama karena memiliki rim orange yang terang dan mencolok.
Pola Makan Ikan Channa
1. Anak Channa: Butuh Nutrisi Tinggi dan Rutin
Untuk Channa berukuran kecil, khususnya di bawah 10 cm, frekuensi makan idealnya adalah 2–3 kali sehari. Jenis pakan yang umum diberikan meliputi cacing sutra, bloodworm, dan artemia, baik hidup maupun beku. Pelet kecil berprotein tinggi juga bisa menjadi alternatif, terutama jika pakan hidup sulit diperoleh.
2. Remaja: Saatnya Variasi
Memasuki usia remaja (10–20 cm), ikan Channa sudah mulai menunjukkan karakter predatornya. Pada tahap ini, frekuensi makan dapat dikurangi menjadi 1–2 kali sehari. Pakan seperti jangkrik, udang kecil, dan pelet predator menjadi pilihan utama. Beberapa penghobi juga memberikan ikan kecil sesekali agar sifat liarnya tetap aktif seperti di habitat aslinya.
3. Dewasa: Efisien, tapi Tetap Seimbang
Baca Juga:Gaji dan Tunjangan Setelah Pensiun Dini ASN, Apakah Masih Ada?5 Kesalahan Saat Memakai Parfume Yang Harus Kamu Hindari
Channa dewasa (di atas 20 cm) cenderung lebih tenang dan efisien dalam metabolisme. Cukup diberi makan sekali sehari atau dua hari sekali, dengan jenis pakan seperti udang segar, jangkrik besar, potongan ikan, dan pelet berprotein tinggi. Pemberian ulat hongkong sebaiknya dibatasi sebagai camilan, bukan makanan utama.
Tips: Puasa Berkala untuk Menjaga Kondisi Ikan
Salah satu kebiasaan yang cukup umum di kalangan penghobi berpengalaman adalah memberi jeda makan satu hari dalam seminggu. Cara ini bermanfaat untuk menstabilkan sistem pencernaan ikan, sekaligus membantu menjaga kualitas air di dalam akuarium. Selain itu, puasa berkala juga dapat mengurangi risiko penyakit akibat sisa pakan yang menumpuk dan membusuk.