4. Ingin Fokus pada Keluarga
Faktor keluarga juga jadi alasan kuat. Mulai dari mendampingi orang tua yang sakit, mengurus anak, hingga mengikuti pasangan pindah tugas. Banyak ASN, baik pria maupun wanita, memilih untuk hadir penuh di tengah keluarga daripada terus terbagi antara kantor dan rumah.
Bahkan ada yang menyebut, pandemi memperkuat kesadaran pentingnya waktu bersama keluarga.
5. Kesehatan Tidak Lagi Mendukung
Inilah alasan yang paling klasik namun juga paling krusial. Tekanan kerja yang tinggi dan ritme birokrasi yang padat sering kali membuat kondisi fisik dan mental ASN menurun. Hipertensi, gangguan psikis, bahkan burnout menjadi ‘alarm’ yang mendorong mereka untuk berhenti lebih awal dan fokus pemulihan.
Baca Juga:Bagaimana Cara Memakai Parfum agar Aromanya Tahan Lama? Ini Rahasianya!Gaji dan Tunjangan Setelah Pensiun Dini ASN, Apakah Masih Ada?
Sesuai aturan, ASN yang mengalami gangguan kesehatan dapat mengajukan pensiun dini, bahkan jika belum mencapai usia pensiun normal, sebagaimana diatur dalam PP No. 11 Tahun 2017 dan Permenpan RB No. 1 Tahun 2023.
Fenomena pensiun dini di kalangan ASN mencerminkan bahwa dunia birokrasi pun penuh dinamika. Dari tekanan kerja hingga dorongan pribadi, keputusan ini bukanlah hal sepele. Tapi pada akhirnya, setiap ASN berhak memilih jalan terbaik bagi kesehatan, karier, dan kehidupan pribadinya.
Share artikel ini kalau kamu merasa informasi ini bermanfaat, siapa tahu bisa jadi bahan pertimbangan bagi ASN lain yang sedang menimbang pilihan serupa.