GARUT – Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia, Prof. Adrianus Meliala, mendorong agar berbagai program inovatif yang dikembangkan di Lapas Garut tidak berhenti sebagai contoh lokal semata. Ia menilai potensi replikasi dan standardisasi sangat terbuka, terlebih jika ditangani dengan serius oleh Kemenimipas.
Dalam pandangannya, Lapas Garut sudah menciptakan model yang ideal untuk pengembangan kapasitas warga binaan secara produktif dan berkelanjutan. Baik dari sisi kemitraan, struktur kelembagaan, hingga implementasi kegiatan, semua berjalan dalam kerangka etis dan profesional.
“Jangan biarkan ini hanya jadi cerita sukses satu tempat. Harus ada upaya untuk menyalin keberhasilan ini ke wilayah lain,” kata Prof. Adrianus saat kunjungannya ke Lapas Garut (15/7).
Baca Juga:Siswa SMAN 6 Garut Tertekan Akibat Hujatan Publik di Media Sosial dan Dunia NyataGubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan dalam Kasus Dugaan Perundungan di SMAN 6 Garut
Ia menyebut bahwa dampak sosial dari keberhasilan Lapas Garut bisa dirasakan luas: warga binaan menjadi lebih terampil, mitra usaha lokal lebih aktif, dan masyarakat sekitar turut terdampak secara ekonomi.
Akhirnya, ia berharap Dirjen Pemasyarakatan dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan bisa melihat ini sebagai blueprint reformasi pemasyarakatan modern, bukan sekadar pengecualian yang hanya berlangsung sesaat.