Siswa SMAN 6 Garut Tertekan Akibat Hujatan Publik di Media Sosial dan Dunia Nyata

ilustrasi sejumlah siswa dihujat masyaraka (AI)
ilustrasi sejumlah siswa dihujat masyaraka (AI)
0 Komentar

“Pihak sekolah juga kan sudah beberapa kali undang ibunya supaya datang ke sekolah, agar diselesaikan dengan baik. Sekolah juga sudah klarifikasi kemarin tapi enggak ada statement dari ibunya, malah berbicara di sosial media saja terus,” terang seorang siswa.

Beberapa siswa juga memberikan kesaksian bahwa tuduhan perundungan tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan yang mereka alami di kelas.

“Kami bisa memberikan kesaksian, dia itu dibullynya gimana sih? Kami biasa saja, dia juga suka diajak kalau kerja kelompok, kami juga berteman biasa saja sama dia. Kenapa ibunya bisa bilang kalau anaknya dirundung?” bantah salah satu teman sekelas.

Baca Juga:Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan dalam Kasus Dugaan Perundungan di SMAN 6 GarutPengamat Pendidikan Sarankan Calon Kadisdik Garut Harus Berasal dari Latar Belakang Pendidikan

Mereka menjelaskan bahwa perubahan interaksi terjadi setelah korban menjalin hubungan asmara.

“Teman kelasnya juga enggak merasa membully dia, kami saksinya. Cuman ya setelah pacaran sama pacarnya, dia suka berduaan terus ke mana pun sama pacarnya, jarang bergabung sama yang lain, jadi mereka mah berdua saja ke mana-mana, dan kami bukan menjauhi tapi ada perilaku yang aneh dari mereka berdua, kami bukan menjauh tapi takut dengan mereka,” tambah siswa lainnya.

“Kami enggak terima dengan banyaknya hujatan, apalagi sekarang lebih condong beritanya ke satu pihak saja. Kenapa seperti itu ya? Kami juga disebut angkatan pembunuh,” pungkas mereka.(rizki)

0 Komentar