GARUT – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Garut pada Rabu (16/7). Dalam kunjungannya, Menteri Agus mengajak Kepala Lapas untuk aktif membangun jejaring dan menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan eksternal, guna mendukung pengembangan potensi ekonomi warga binaan.
Menurutnya, lembaga pemasyarakatan saat ini tidak hanya berperan sebagai tempat pembinaan, tetapi juga memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pemberdayaan dan pelatihan keterampilan. Hasil karya warga binaan diharapkan dapat menjadi produk yang bernilai jual tinggi, termasuk dalam bentuk suvenir dan komoditas ekspor.
“Sebagai Kepala Lapas, dituntut untuk aktif membangun jejaring dan menjalin komunikasi yang konstruktif dengan berbagai pihak di luar. Tujuannya agar hasil karya warga binaan bisa menjadi produk yang bernilai ekonomis dan berdaya saing,” ujar Menteri Agus saat berdialog dengan jajaran Lapas Garut.
Baca Juga:BMKG: Cuaca Tak Menentu Sepekan ke Depan di Jawa Barat, Warga Diminta WaspadaKebijakan Penambahan Rombel Dedi Mulyadi Disebut Makruh oleh Wamendikdasmen
Menteri Agus menambahkan, pembinaan berbasis produktivitas dinilai mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan warga binaan dalam jumlah besar. Hal tersebut menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Salah satu program unggulan yang dimiliki Lapas Garut adalah pengolahan sabut kelapa menjadi coir shade untuk kebutuhan ekspor. Kegiatan ini mampu menyerap antara 100 hingga 200 warga binaan, tergantung kapasitas produksi yang berjalan.
Selain pengolahan sabut kelapa, warga binaan Lapas Garut juga terlibat dalam berbagai kegiatan produktif lainnya seperti peternakan domba dan ayam, pembibitan lalat maggot, budidaya ikan lele, konveksi, serta pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian mandiri.
Menteri Agus memberikan apresiasi kepada Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedy, atas inisiatif dan kemampuannya mengenali potensi lokal yang ada. Salah satu kunci keberhasilan Lapas Garut, menurut Menteri Agus, adalah keterlibatan aktif Rusdedy dalam berbagai komunitas lokal di Kota Garut.
“Kalapas harus paham potensi daerah yang dipimpinnya. Di Garut, Pak Rusdedy bergabung dengan beberapa komunitas lokal. Dari situ muncul berbagai inisiatif produktif, seperti pengolahan sabut kelapa. Ini bukti bahwa Lapas bisa berkembang jika peka terhadap lingkungan sekitar,” ungkap Menteri Agus.