32 Petani yang Gagal Panen Terima Bantuan Rp6 Juta per Hektare

istimewa
32 Petani yang Gagal Panen Terima Bantuan Rp6 Juta per Hektare
0 Komentar

GARUT – 32 petani di Garut yang lahan pertaniannya mengalami gagal panen atau puso akibat bencana alam mendapat penyaluran bantuan dari Dinas Pertanian. Bantuan yang diberikan berupa uang sebesar Rp6 juta per hektare.

Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman mengatakan bahwa pemberian bantuan adalah tindak lanjut surat keputusan Bupati Garut tentang Status Tanggap Darurat Bencana. Penetapan tersebut dampak dari kejadian intensitas hujan yang tinggi dan mengakibatkan banjir dan longsor pada 28 Juni 2025.

“Di tanggal tersebut, karena intensitas hujan tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor, termasuk lahan pertanian. Tercatat setidaknya 67,08 hektare lahan sawah terdampak banjir, namun yang puso 2,6 hektare,” kata Haeruman.

Baca Juga:Yugi Bayu Hendarto Jabat Kapolres Garut, Mochamad Fajar Gemilang Pindah ke IndramayuTingkatkan Kewaspadaan, Rutan Garut Gelar Pemeriksaan Berkala dan Inventarisasi Senjata Api

Selain banjir, menurut Haeruman, berdasarkan hasil pengkajian di lapangan 8,38 hektare lahan sawah terdampak longsor. Dari luas tersebut, setidaknya 1,36 hektare lahan sawah padi milik para petani mengalami puso.

Selain komoditas padi, diakuinya sejumlah komiditas lainnya pun ada yang ikut terdampak dan mengalami gagal panen. Komoditas tersebut seperti jagung, tomat, ubi jalar, kembang kol, jeruk, hingga cabai, namun luasannya dibawah satu hektare.

“Untuk lahan-lahan pertanian yang terdampak bencana ini tersebar di lima kecamatan, yaitu Garut Kota, Cilawu, Leuwigoong, Sukaresmi, dan cisurupan. Untuk petani penerima bantuan ganti ruginya 32 orang petani dan ini telah didistribusikan,” jelasnya.

Dari 32 orang petani yang mengalami bantuan gati rugi, diungkapkan Haeruman, mereka menerima jumlah uang berbeda, disesuaikan dengan luas garapan lahan yang mengalami gagal panen. Namun dipastikan bahwa seluruh penerima bantuan tersebut memiliki lahan dibawah 1 hektare.

Haeruman menyampaikan, dirinya berharap agar bantuan yang diberikan menjadi pendorong kepada para petani yang terdampak bisa kembali melakukan aktivitasnya bercocok tanam. Dengan begitu para petani bisa kembali mendapatkan penghasilan dan turut menjaga ketahanan pangan.

“Dan tentunya juga harapan kita bantuan yang diberikan ini bisa ikut meringankan beban para petani. Kita juga berharap agar bantuan ini bisa digunakan untuk melanjutkan usaha taninya,” ungkapnya.

Sementara, Agus Permana salah satu petani yang menerima bantuan dari Dinas Pertanian mengaku sangat bersyukur atas perhatian pemerintah. Ia mengaku sangat merasa diperhatikan setelah lahan pertaniannya tidak bisa dipanen akibat terdampak banjir.

0 Komentar