Massa Padati Pemkab Garut, Desak Percepatan Reformasi Birokrasi

massa demo melakukan orasi di depan kantor Bupati Garut
massa demo melakukan orasi di depan kantor Bupati Garut
0 Komentar

Garut – Massa unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat memadati halaman Gedung Pemerintah Kabupaten Garut pada Senin (7/7/2025). Massa datang dengan satu suara: mendesak percepatan reformasi birokrasi.

Aksi damai ini untuk mendorong pengisian sejumlah jabatan strategis pasca-rotasi pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Garut.

Salah satu orator aksi tersebut, Ketua DPK Partai PRIMA Garut, Zamzam Zainulhaq, secara tegas menyuarakan dukungan terhadap reformasi birokrasi menyeluruh sebagai kunci percepatan pembangunan daerah.

Baca Juga:Wisatawan Asal Cimaung Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Hilang di Pantai Sayang HeulangPemprov Jateng telah Salurkan Rp479 Juta untuk Penghafal Al Quran

Zamzam mengatakan, Kabupaten Garut masih berstatus daerah tertinggal. Tanpa reformasi birokrasi yang serius, Garut akan terus tertinggal.

Kekosongan Pimpinan SKPD, Langkah Bupati Diapresiasi

Zamzam mengapresiasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Garut yang sudah luar biasa. Menurutnya Bupati dan Wakilnya sudah ada gebarakan dan akselerasi dalam penataan birokrasi.

“Jadi hasil ini kita mengapresiasi kinerja pak bupati dan ibu wakil yang sudah sangat luar biasa. Dalam hal ini pak bupati sudah ada gebrakan-gebrakan, kemudian ada akselerasi terutama di penataan birokrasi yang kami dengar informsinya emang itu semua mutasi, promosi, dan rotasi sudah disampaikan kepada kemendagri untuk mendapatkan persetujuan,” ujarnya.

“Hari ini memang sudah berakselerasi dengan cepat sesuai harapan. Kita juga apresiasi dan mohon untuk segera juga mengevaluasi terhadap SKPD-SKPD di Kabupaten Garut,” sambungnya.

PRIMA: Reformasi Harus Total, Bukan Tambal Sulam

Sementara itu, Partai PRIMA menegaskan bahwa reformasi birokrasi tak bisa dilakukan setengah-setengah. Zamzam mendorong agar pembaruan dilakukan secara radikal dan menyeluruh.

“Kalau hanya ganti satu atau dua posisi, itu tidak cukup. Reformasi yang sejati harus dimulai dari pembongkaran total sistem lama. Harus dinolkan, dan diisi dengan orang-orang baru yang punya integritas dan semangat perubahan,” tegasnya.

Aksi Damai, Simbol Tekanan Moral dari Rakyat

Meski berlangsung damai, aksi ini sarat makna. Banyak massa membawa spanduk dan poster, menyuarakan aspirasi melalui orasi bergantian. Semua dilakukan dalam koridor tertib dan damai.

Baca Juga:Rumah Miring Nyaris Roboh, Yudha Puja Turnawan dan Pemkab Garut Turun Tangan Bantu Warga SingajayaBLT Hasil Cukai Tembakau Disalurkan Lagi di Garut untuk 2025

Zamzam menyebut bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk unjuk rasa, tetapi juga wujud kepedulian terhadap kondisi daerah.

0 Komentar