Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,4 miliar untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BLT DBHCHT) tahun 2025. Bantuan tersebut akan diberikan kepada 9.351 penerima manfaat yang terdiri dari buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok.
Kepala Bidang Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha, menyebutkan bahwa mayoritas penerima BLT ini merupakan buruh tani tembakau sebanyak 9.124 orang, sementara 227 sisanya adalah buruh pabrik rokok. Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp1,2 juta.
“Masing-masing KPM akan menerima bantuan sebesar Rp1,2 juta,” ujar Asep.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari total 9.351 penerima, sebanyak 9.340 orang telah menerima bantuan tersebut. Adapun 11 orang lainnya tidak mengambil bantuan, sehingga dananya dikembalikan ke kas daerah.
Baca Juga:Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Garut dengan Coir Shade Berdampak Luar BiasaWujud Komitmen Bersih Narkoba, Lapas Kelas IIA Garut Lakukan Tes Urine kepada Warga Binaan dan Petugas
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menjelaskan bahwa data penerima tahun ini sudah diverifikasi sejak tahun sebelumnya dan program ini telah menjadi bagian dari agenda rutin Pemkab.
“alhamdulillah tadi ada kesepakatan antara kita khususnya teman-teman dinas pertanian, karena segmen petani tembakau kan mereka. Nah ini ada penambahan jadi di PMK (Peraturan Menteri Keuangan) 72-nya disebutkan bahwa ada teman khusus bagi segmen petani cangkeh atau buruh pelan petani cangkeh itu yang menjadi masuk dari bagian ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Dinas Pertanian kini tengah diminta untuk melakukan pendataan akurat jumlah masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian cengkeh. Anggaran Rp12,4 miliar tersebut, kata dia, mencakup bantuan langsung sekaligus jaminan tenaga kerja.
“Sehingga saya perintahkan khususnya kepada dinas teknis yaitu dinas pertanian agar menginventarisasi secara fiks berapa besaran masyarakat yang bergerak di cengkeh. Nilai akumulasinya di angka 12,4 Miliar, ini untuk BTT sekaligus juga untuk jaminan tenaga kerja,” pungkasnya. (rizka)