Pemberdayaan Warga Binaan Lapas Garut dengan Coir Shade Berdampak Luar Biasa

Aktivitas pembuatan coir shade di Lapas Garut
Aktivitas pembuatan coir shade di Lapas Garut
0 Komentar

Kegiatan dalam lapas ini sangat membantu masyarakat dan pengusaha. Masyarakat pemilik sabut kelapa terbantu sebab sabutnya menjadi bernilai ekonomi , tadinya limbah sekarang bisa dijual. Dunia usaha juga terbantu, ada beberapa pabrik penghasil cocofiber dan rope yang hampir bangkrut karena sulitnya tenaga kerja akhirnya hidup kembali dengan memenuhi kebutuhan perusahaan milik Cepi Mangkubumi yang sebagian pekerjaanya finishingnya dilakukan di Lapas Garut.

“Sampai sekarang Kang Cepi dan kami masih kekurangan bahan baku. Ini peluang bagi masyarakat untuk membuka pengolahan sabut jadi cocofiber dan rope. Nilai ekonomi secara makro mungkin tidak terlalu besar tetapi multiplier efeknya lumayan dan memberi penghasilan bagi masyarakat dan warga binaan,” katanya.

Perusahaan juga terbantu karena salah satu kendalanya adalah sulit mencari tenaga kerja. Ketika ada pekerjaan lain di luar sering produksi berkurang, juga ada waktu libur sehingga tidak beroperasi. Padahal perusahaan sudah terikat kontrak dengan pembeli, kalau seperti itu bisa saja kontrak tidak bisa dipenuhi. Jadi lapas membantu perusahaan supaya bisa memenuhi target produksi.

Baca Juga:Wujud Komitmen Bersih Narkoba, Lapas Kelas IIA Garut Lakukan Tes Urine kepada Warga Binaan dan PetugasKejar Kebutuhan Energi Hijau, Ahmad Luthfi Dukung Pembangunan PLTS Terapung

Tupoksi lapas adalah pembinaan sedang pendapatan itu bukan tujuan utama. Kegiatan Lapas Garut ini bisa menjadi role model untuk diterapkan di lapas-lapas lain. “Saya 25 tahun menjadi petugas lapas dan berani menyimpulkan bahwa satu-satunya kegiatan produktif yang banyak menyerap tenaga kerja dalam lapas adalah pengolahan sabut kelapa,” kata Rusdedy.

Proses dari sabut jadi coir shade lumayan panjang, pertama sabut dicacah, diurai dan diayak sehingga jadi cocofiber dan cocopeat. Cocopeat jadi media tanam dan pupuk, cocofiber dibuat jadi rope. Rope dianyam jadi kain. Kain dipotong jadi coir shade sesuai pesanan pembeli. Lapas bisa mengerjakan semua dari sabut sampai jadi coir shade.

“Jadi napi tidak hanya makan tidur saja di lapas, mereka sudah diberi makan, tempat tidur, dijaga, sakit diobati oleh negara. Dengan adanya kegiatan ini setidak-tidaknya mereka memberi manfaat balik bagi negara dan masyarakat. Pengolahan sabut kelapa mampu mewujudkan ini. Kalau usaha lain misalnya garmen tidak semua napi bisa, misalnya ada 100 mesin jahit di lapas belum tentu ada 100 napi yang bisa mengoperasikannya.

0 Komentar