Tak hanya Doko dan Palamea, keluarga Bacan memiliki anggota lain yang tak kalah menarik:
- Bacan Doko: Si hijau tua kehitaman ini adalah legenda. Ia butuh kesabaran, karena proses “hidup” dan perubahan warnanya memakan waktu, namun hasilnya pasti memuaskan.
- Bacan Palamea: Berbeda dengan Doko, Palamea hadir dengan rona hijau muda kebiruan yang menawan, seringkali dengan sentuhan putih kapur. Transformasinya cenderung lebih cepat.
- Bacan Obi: Ditemukan di Pulau Obi, varian ini menawarkan palet warna yang lebih beragam, dari merah, kuning, hingga biru. Kekerasannya pun seringkali lebih tinggi.
- Bacan Halmahera: Istilah umum untuk Bacan lain yang berasal dari wilayah Halmahera.
- Bacan Pancawarna: Sesuai namanya, jenis ini menampilkan kombinasi beberapa warna dalam satu batu, menciptakan keindahan yang unik dan artistik.
Menjaga Warisan Alam: Konservasi Adalah Kunci
Nilai Bacan yang tinggi, baik dari segi sejarah maupun ekonomi, menuntut tanggung jawab besar. Upaya konservasi sumber daya alam menjadi krusial agar keindahan ini dapat dinikmati generasi mendatang. Penambangan harus dilakukan dengan metode yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, demi kelestarian alam Pulau Bacan yang telah menganugerahkan permata luar biasa ini.
Dengan keunikan yang tak tertandingi dan keindahan yang abadi, Batu Akik Bacan akan terus memukau hati para kolektor dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. Mari kita jaga bersama permata hidup dari timur ini!