Kerugian Pertanian Garut Akibat Bencana Alam Capai Rp154 Juta

sawah di Kabupaten Garut
sawah di Kabupaten Garut (foto Rizki/Radar Garut)
0 Komentar

Garut – Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Garut dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kerugian sektor pertanian hingga mencapai Rp154 juta.

Perhitungan kerugian ini berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut.

Tiara Puspita, Plt. Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Dinas Pertanian Garut, mengungkapkan rincian kerusakan lahan dan komoditas yang terdampak. antara lain:

Akibat Banjir:

  • Padi: 67,08 hektare (ha) terdampak, dengan 2,6 ha mengalami puso (gagal panen).
  • Jagung: 1,07 ha terdampak, dengan 0,5 ha puso.
  • Ubi Jalar: 1 ha terdampak, dengan 0,5 ha puso.
  • Cabai: 0,21 ha terdampak.
  • Kembang Kol: 0,11 ha terdampak.
  • Jeruk: 0,28 ha terdampak.Akibat Longsor:
  • Padi: 8,36 ha terdampak, dengan 1,36 ha puso.
  • Tomat: 0,07 ha terdampak, dengan seluruhnya (0,07 ha) puso.

Tiara menyebutkan, daerah terdampak dan kerugian akibat banjir menyebar di beberapa kecamatan, meliputi Karangpawitan, Leuwigoong, Bayongbong, Cigedug, Wanaraja, Pangatikan, Garut Kota, Banyuresmi, Cilawu, Cisurupan, Samarang, Sukaresmi, dan Tarogong Kidul.Sementara itu, longsor terjadi di Garut Kota, Peundeuy, Cilawu, dan Sukaresmi.

Baca Juga:Pelantikan Kepala Dinas di Pemkab Garut Masih BerprosesRumah Warga Karangpawitan Garut Hangus Terbakar Akibat Korsleting Listrik

“Nilai kerugian hasil pemantauan lapangan sementara ini diperkirakan sekitar Rp154 juta,” jelas Tiara, Rabu (2/7).

Menurutnya, upaya Dinas Pertanian menanggapi dampak bencana ini, Dinas Pertanian Garut telah mengambil langkah-langkah konkret, diantaranya, Pengajuan Penggantian Biaya Produksi.

“Penggantian biaya produksi untuk lahan sawah yang mengalami puso seluas 3,96 ha. Wilayah yang arealnya mengalami puso meliputi Leuwigoong, Garut Kota, Cisurupan, Sukaresmi, dan Cilawu,” katanya.

Untuk meminimalisir risiko bencana alam di masa mendatang, Dinas Pertanian akan mengeluarkan surat himbauan kepada para petani.

“Himbauan ini akan mendorong petani untuk mengatur pola tanam mereka dan memantau prakiraan cuaca dari BMKG secara berkala,” pungkasnya.(rizki)

0 Komentar