Menanggapi rencana pembebasan lahan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, yang akan dijadikan TPA, Imat menyatakan akan memastikan apakah program tersebut sudah berjalan atau masih dalam perencanaan. Namun, ia kembali menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sampah di tingkat desa, mengingat desa memiliki dana desa yang tidak hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.
” Ya itu saya nanti dilihat dari apa namanya yang dibanggar, apakah itu sudah ada atau baru rencana ya seperti itu, tapi yang saya sarankan tetap di samping pembasan lahan di Sagara ditambah lagi mengoptimalisasi pengelolaan sampah di desa, karena desa itu punya dana desa, desa itu dituntut lah, desa itu harus optimal bukan membangun infrastruktur saja tapi harus bisa pemecahan masalah lah yang saya garis bawahi,” ucapnya.
Imat juga mendorong adanya pendidikan khusus bagi kepala desa agar mampu mandiri dan menyelesaikan permasalahan sampah di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga:Camat Tarogong Kidul Imbau Warga Waspada Cuaca EkstremKerugian Pertanian Garut Akibat Bencana Alam Capai Rp154 Juta
” Makanya saya mendorong apa namanya baik di selatan ya, selain pembebasan sagara, coba beri pendidikan khusus lah ya kepada desa-desa karena desa itu dituntut mandiri, desa-desa itu dituntut harus bisa menyelesaikan masalah masing-masing gitu mungkin,” tambahnya.
Lebih jauh Ia berharap pengelolaan sampah dapat dimulai dari tingkat desa, sehingga ketika desa mampu mengatasi permasalahan sampah, kebersihan di tingkat kabupaten juga akan tercapai.
“Jadi harapan saya itu pemerintah diawali dari desa dulu, coba desa bikin apa tempat ya atau sekaligus pengolahan sampah, jika tidak ada ya pasti ada masalah baru, tapi kalau desa sendiri di tiap-tiap kecamatan apa namanya bisa mengelola sampah itu luar biasa, ya prestasilah buat Garut, kenapa saya bilang desa karena kabupaten itu kalau desanya selesai sampah, kabupaten nya pun selesai gitu,” pungkasnya. (rza)