Anggota DPRD Garut Dorong Tiap Desa di Selatan Harus Ada Pengelolaan Sampah Mandiri

H. Imat Rohimat Anggota DPRD Garut
H. Imat Rohimat Anggota DPRD Garut
0 Komentar

GARUT – Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Komisi II, H. Imat Rohimat, mendorong agar setiap desa di wilayah Garut Selatan memiliki pengelolaan sampah secara mandiri untuk mengatasi permasalahan sampah yang belum tertangani optimal akibat ketiadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Menurut Imat, selama ini wilayah Garut Selatan belum memiliki TPA sehingga perlu dipertanyakan ke mana sampah masyarakat dibuang, terlebih belum semua desa memiliki sistem pengelolaan sampah.

” Terkait dengan sampah yang ada di selatan Itu jadi bahan pemikiran, bahwa di selatan itu tidak ada tempat atau pembuangan atau TPA, yang jadi pertanyaan kemana sampah yang dihasilkan oleh masyarakat ? sedangkan di tiap desa itu belum ada pengelolaan sampah, paling ada beberapa desa lah, kalau Cikajang ada itu, klau yang lainnya dimana? berarti itu membuangnya ke sungai,” ujarnya.

Baca Juga:Camat Tarogong Kidul Imbau Warga Waspada Cuaca EkstremKerugian Pertanian Garut Akibat Bencana Alam Capai Rp154 Juta

Ia meminta pemerintah daerah menyiapkan pengelolaan sampah di setiap desa agar sampah tidak dibuang ke sungai atau kebun, mengingat kondisi curah hujan yang tinggi dapat memicu bencana banjir dan longsor akibat sampah yang menumpuk.

“Harusnya pemerintah itu menyiapkan contoh di kecamatan masing-masing atau yang harus itu ada pengelolaan sampah di tiap-tiap desa, harus ada pengelolaan sampah,” katanya.

“Saya khawatir dengan adanya musim hujan seperti ini kan pasti ke sungai, tidak ke sungai ya ke kebun, kalau banyak jadi longsor nah itu seperti itu,” tambahnya.

Ia menegaskan, persoalan sampah harus menjadi prioritas utama pemerintah karena berpotensi menimbulkan masalah baru jika tidak dikelola dengan baik, sebagaimana terjadi saat banjir di beberapa wilayah akibat sampah yang menyumbat saluran air.

“Sampah ini harus jadi nomor satu, karena banyak hal lah ketika sampah dibuang tidak sesuai itu bakal jadi masalah baru lah, contoh pada hari kemarin itu di hari Sabtu lihat di Karangpawitan sampah sampai ke sungai-sungai padahal, ya Karangpawitan sudah ada mobil sampah, sudah dibuang ke Pasir Bajing tapi kenapa di sungainya masih banyak, kemarin itu banjir di Bnayuresmi sampahnya, padahal itu apalagi yang di selatan, selatan itu tidak ada apa tempat pembuangan sampah atau TPA,” jelasnya.

0 Komentar