Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Banjir melanda pemukiman warga
Banjir melanda pemukiman warga
0 Komentar

Garut – Kabupaten Garut resmi menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir. Hujan deras tersebut memicu berbagai bencana di sejumlah titik, seperti banjir, tanah longsor, hingga naiknya debit Sungai Cimanuk.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, mengatakan keputusan status tanggap darurat diambil setelah rapat koordinasi bersama pihak terkait.

” Hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan kemarin, itu diputuskan kita akan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari,” ujarnya saat diwawancarai di Lapangan Setda Garut, Senin (30/6).

Baca Juga:Menanggapi Program Bupati Garut “Satu Desa Satu Sarjana”, Begini Kata Ketua DPRDKetua FAGAR Menyayangkan Kadisdik Garut Mengajukan Pensiun Dini

Aah menjelaskan, hujan deras yang terjadi sebelumnya telah mengakibatkan bencana di 19 kecamatan di Kabupaten Garut. Pihaknya juga telah menginstruksikan seluruh camat untuk berkoordinasi dengan BPBD agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat apabila terjadi bencana susulan.

” Kemarin dari ini ada 19 lokasi ya malahan kemarin ada penambahan mungkin ya kan data tersementara juga, karena waktu rapat koordinasi di persilahkan kepada camat sampai jam 24.00 tadi malam dan saya mungkin hari ini belum menerima nanti mungkin setelah ini kita akan mendapat data fix ya,” katanya.

“Ya, 14 itu kan data sementara, ada penambahan lagi kemarin, di Limbangan belum masuk, kemarin ada Malangbong juga belum masuk, ternyata setelah itu kita tunggu sampai jam 24.00 semalam, untuk sementara 19,” jelasnya.

Terkait jumlah rumah yang terdampak, BPBD belum dapat memberikan data pasti. Mulai hari ini, BPBD bersama SKPD terkait akan melakukan verifikasi dan validasi data ke lapangan untuk memetakan tingkat kerusakan.

“Belum, kita belum, karena rusak sedang, rusak ringan, rusak berat itu nanti dinas terkait melakukan asesman setelah rapat ini. Jadi mulai hari ini mungkin mereka akan melakukan verifikasi dan validasi data,” ucapnya.

Selain pemukiman, lahan pertanian warga juga terdampak akibat banjir dan longsor. BPBD mencatat sementara sekitar 7 hektare lahan pertanian mengalami genangan dan pergeseran tanah.

“Kemarin laporan yang sementara 7 hektare, 7 hektare yang tergenang ataupun yang tanahnya bergeser,” tambahnya.

Baca Juga:Gubuk Terbakar di Pamulihan Garut, Satu Orang Meninggal DuniaYudha Anggota DPRD Garut Tinjau Rumah Warga Roboh Akibat Longsor di Sukaresmi

Lebih jauh Aah menjelaskan, bahwa terkait berapa taksiran kerugian akibat bencana kemarin, pihaknya mengatakan belum bisa memberikan keterangan yang lengkap, karena pihaknya masih menunggu hasil assessment di lapangan hari ini.

0 Komentar