Drama bukan hanya hiburan, drama bukan sekedar mengajak penonton untuk menikmati karya seni. Drama lahir dari realitas kehidupan kemudian diolah menjadi karya seni pertunjukan.
Drama bukan sekedar tontonan, tapi mengajak penonton untuk merefleksikan diri. Refleksi diri menghasilkan tuntunan dan eunteung. Hal yang positif jadi tuntunan, hal yang negatif jadi eunteung.
Raja Dogar sebagai pertunjukan drama. Penulis merefleksikan minimal ada tiga poin penting. Ketiga poin penting tersebut antara lain kompetisi, menang kalah, dan humor.
Baca Juga:PNM Hijaukan Indonesia, Ratusan Pohon Ditanam di Gunung Papandayan untuk Lingkungan BerkelanjutanKadisdik Garut Ade Manadin Ajukan Pensiun Dini, Bupati Berikan Persetujuan
Pertarungan adu domba merupakan sebuah kompetisi. Kompetisi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dunia kerja, politik maupun usaha semua berkompetisi. Kompetisi untuk mendapatkan kedudukan atau jabatan yang tinggi dan kekayaan yang melimpah.
Setiap pertarungan akan selalu ada pihak yang menang ataupun kalah. Bagi pemenang diharapkan tidak untuk jumawa, karena kehidupan itu berputar tidak selamanya berada di atas dalam kejayaan. Dan bagi yang kalah janganlah berputus asa atau menjadi rendah diri karena dengan semangat perjuangan pantang menyerah dapat berbuah hasil yang baik menjadi pemenang.
Humor identik dengan pembawaan orang sunda. Si kabayan adalah dalah satu contoh tokoh yang humoris tetapi dalam setiap lawakannya mengandung kritik sosial. Pada era 90-an menonton TVRI Bandung ada program acara Inohong di Bojong Rangkong.
Terdapat satu lirik yang melekat dalam ingatan penulis “inohong nu ngajak seuri, ngajak nyeungseurikeun diri”. Tertawa di sini mengandung refleksi diri.
Humor wujud kreatifitas. Untuk menghasilkan sebuah humor yang berkualitas dibutuhkan kecerdasan dan hati yang riang. Seperti tokoh Kang Ibing, Komeng, Cah Lontong, dan lainnya. Humor yang cerdas dapat mengubah suatu hal yang negatif menjadi positif.
Pertunjukan Raja Dogar mengandung nilai-nilai kehidupan. Raja Dogar mengajak kita untuk berkompetisi dengan sehat, menang tidak jumawa kalah tidak patah semangat. Mengajak kita untuk berfikir positif, kreatif, dan cerdas. (*)