GARUT – Keluarga Pembantu Petugas Pencatat Nikah (P3N) Desa Leuwigoong, Kabupaten Garut, melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke pihak kepolisian. Laporan tersebut dibuat lantaran pihak keluarga merasa dirugikan atas tuduhan sepihak yang disebarkan melalui salah satu akun di media sosial.
Menurut Kepala Desa Leuwigoong, Andes Slamet, laporan dilakukan istri P3N pada Senin (23/6/2025).
” Yang melapor istrinya P3N. Laporan pencemaran nama baik dilakukan, atas tuduhan melalui salah satu akun. Tuduhan sepihak itu, mengganggu kenyamanan, ” kata Kades Leuwigoong Andes Slamet, Senin (23/6).
Baca Juga:Jadi Korban TPPO Jaringan Internasional, Warga Brebes Mengadu ke Ahmad Luthfi Kantor Desa Persiapan Sindang Rahayu Garut Belum Difungsikan
Diketahui, P3N Desa Leuwigoong merupakan putra dari seorang tokoh masyarakat dan saat ini menjabat Ketua Forum P3N Kecamatan Leuwigoong. Pihak keluarga tidak terima dengan tuduhan yang dinilai mencemarkan nama baik P3N.
Sejak laporan dibuat, unggahan bernada tuduhan di akun tersebut dikabarkan mulai mereda dan menghilang. Andes menegaskan selama menjalankan tugasnya, P3N setempat selalu mematuhi aturan.
Kades menyayangkan tuduhan negatif itu. Mestinya tuduhan itu dikaji dulu sebelum diumbar di media sosial.
Ia juga menyebut bahwa pihak yang mengaku sebagai korban tidak pernah datang langsung menemui P3N. Bahkan, narasi dalam unggahan yang menyebut korban dimarahi atau dipukuli disebut tidak benar dan sangat merugikan pihak keluarga.
Sementara itu, klarifikasi yang disampaikan pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Leuwigoong melalui media sosial tidak menyebutkan nama P3N. Penjelasan hanya menyebut nama Kepala KUA Leuwigoong, H. Ayi Supriatna, dan Penghulu Ian Mulyadi.
Penyuluh Agama KUA Leuwigoong, Yayan Suryana, menegaskan bahwa pencatutan nama Kepala KUA dan Penghulu dalam unggahan akun tersebut sudah diluruskan dalam klarifikasi. (pepen)