Penjualan Mobil Listrik Salip Hybrid: Tanda Zaman Baru di Jalanan Indonesia?

Penjualan Mobil Listrik Salip Hybrid: Tanda Zaman Baru di Jalanan Indonesia?
Penjualan Mobil Listrik Salip Hybrid: Tanda Zaman Baru di Jalanan (Ai)
0 Komentar

Radar Garut- Dunia otomotif Indonesia sedang berputar arah, Kalau dulu mobil hybrid dianggap sebagai solusi paling realistis untuk transisi ke kendaraan ramah lingkungan. kini posisi itu mulai digeser oleh mobil listrik murni. Bahkan, menurut data penjualan kuartal pertama 2025, mobil listrik murni (BEV) berhasil mengungguli penjualan mobil hybrid secara nasional.

Bukan sekadar angka ini adalah sinyal kuat bahwa Indonesia sedang memasuki era baru otomotif, di mana suara mesin digantikan oleh dengungan baterai, dan pengisian daya mulai lebih sering terdengar ketimbang isi bensin.

BEV Lampaui Hybrid: Bukan Lagi Andai-Andai

Menurut laporan dari asosiasi otomotif nasional, mobil listrik murni kini menyumbang lebih dari 52% dari total kendaraan elektrifikasi yang terjual. Lonjakan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat beberapa tahun lalu mobil listrik masih dianggap terlalu “mahal”, “ribet”, atau “belum waktunya”.

Baca Juga:Kenapa RX King Dijuluki 'Motor Setan'? Ini Dia Asal-Usulnya!RX King, Si Raja Jalanan yang Tetap Gagah di Segala Zaman

Namun sekarang? Peta sudah berubah. Apa yang dulu menjadi keraguan, kini berubah menjadi tren.

Apa pemicunya?

  • Harga makin terjangkau, terutama setelah adanya insentif dari pemerintah.
  • Model yang makin variatif, dari city car murah meriah sampai SUV mewah.
  • SPKLU bermunculan, bikin charging tidak lagi jadi momok.
  • Dukungan masif dari pemerintah dan pabrikan otomotif besar.

Hybrid: Dari Idola Jadi Pelengkap

Selama beberapa tahun terakhir, mobil hybrid menjadi pilihan aman. Tidak sepenuhnya bensin, tapi juga belum sepenuhnya listrik. Cocok untuk mereka yang masih “takut” mati daya di jalan atau belum yakin soal infrastruktur charging.

Tapi BEV sekarang sudah berubah. Baterainya tahan lama, SPKLU makin mudah ditemui, dan biaya operasionalnya? Jauh lebih hemat.

“Dulu saya pilih hybrid karena takut ribet ngecas. Sekarang SPKLU ada di rest area, mall, bahkan SPBU. Gak takut lagi,” kata Rafi, pengguna mobil listrik asal Bandung.

Langkah Serius Pemerintah: Jalan Mulus untuk EV

Tak bisa dipungkiri, peran pemerintah sangat besar dalam percepatan adopsi mobil listrik. Dari pembebasan PPN, insentif pembelian, hingga percepatan pembangunan pabrik baterai dalam negeri, semuanya dirancang untuk mendukung target besar: seluruh kendaraan yang dijual di Indonesia pada 2035 harus berbasis listrik.

0 Komentar