Fagar Garut Dukung Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi, Tapi Minta Pertimbangan Geografis

Ketua Fagar Garut, Ma\'mol Abdul Faqih
Ketua Fagar Garut, Ma\'mol Abdul Faqih
0 Komentar

GARUT – Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) Kabupaten Garut mendukung penuh gagasan Gubernur Jawabarat, Dedi Mulyadi terkait jadwal masuk sekolah di Jawabarat pada pukul 06.30 WIB.

Ketua Fagar Garut, Ma’mol Abdul Faqih menjelaskan dukungannya itu karena waktu 06.30 menurutnya ialah golden time (waktu emas) untuk dilakukan pembelajaran, dan hal itu bisa melatih kedisiplinan juga.

“Kami sangat mendukung, karena jam 06.30 – 09.00 adalah golden time otak untuk belajar dan menerima informasi , mengingat waktu masuk lebih awal tentunya melatih disiplin , bangun lebih awal mempersiapkan diri tepat waktu dan membangun kebiasaan hidup teratur,” ujarnya, Kamis (19/6).

Baca Juga:Pengumuman P3K Tahap 2 Dimulai 16 Juni 2025, Fagar Soroti Formasi Kosong dan Kendala Guru Non-DapodikPemprov Jateng Diapresiasi sebagai Pionir Konsolidasi Pengadaan, Mampu Efisiensi Capai 30 Persen

Meski demikian, Ma’mol mengingatkan bahwa kebijakan tersebut tak bisa langsung diterapkan merata di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Garut. Ia menyoroti adanya wilayah-wilayah terpencil yang akan kesulitan menyesuaikan diri jika jam masuk sekolah dipercepat.

Karena secara geografis, ada daerah terpencil yang kesulitan untuk menyesuaikan waktu tersebut.

“Tapi tentunya pasti ada sedikit kendala untuk daerah-daerah yang terpencilkan,” katanya.

“Guru di gunung Jampang itu teman-teman saya itu berangkat habis subuh nyampe jam 7, itu habis subuh berangkat nyampe nya jam 7 ya, mungkin kendalanya untuk daerah-daerah yang terpencil itu kan akan pasti mengalami kesulitan dalam menyesuaikan waktu kan berarti harus berangkat sebelum subuh gitu kan,” jelasnya.

Maka dari itu, gagasan tersebut jika diterapkan di Jawabarat harus dipertimbangkan, karena melihat geografis beberapa wilayah di Jawabarat tidak memungkinkan. (rizka)

0 Komentar