Garut – Sebanyak 441 jemaah haji asal Kabupaten Garut yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 5 tiba dengan selamat di Pendopo Garut pada Sabtu (14/6) pukul 12.20 WIB. Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga yang sejak pagi telah memadati area pendopo.
Kedatangan para jemaah haji ini sangat ditunggu oleh para keluarga yang akan menyambut kedatangannya, terlihat para penjemput sudah memadati komplek pendopo sejak pagi.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Garut, Indra Azwar Mawardi, menyampaikan bahwa seluruh jemaah kloter 5 telah kembali, meski sempat mengalami keterlambatan akibat kemacetan di KM 43 Karawang.
Baca Juga:Yudha Anggota DPRD Garut Kunjungi Warga Sakit di Jayaraga, Ajak Pemkab Kolaborasikan BantuanDispertan Garut Imbau Petani Beralih Tanam Palawija untuk Antisipasi Kemarau
“Alhamdulillah untuk kloter 5 asal Kabupaten Garut JKS ini berjumlah 441, sedikit terlambat karena macet di KM 43 Karawang,” ujarnya saat diwawancarai oleh awak media, Sabtu (14/6).
Indra menjelaskan, terdapat satu jemaah asal Garut yang tidak tergabung dalam kloter tersebut karena keterlambatan visa. Jemaah tersebut akan diberangkatkan bersama Kloter 9 dari Bekasi.
“Yang satunya lagi itu kemarin belum ditanajulin, nanti akan berangkat dengan kloter Bekasi yaitu kloter 9,” katanya.
” Kalau tertahan engga ada, semuanya sudah masuk ke Garut, kecuali yang tanajul yang satu orang, yang atas nama Jejen itu yang Umul Kuro, Itu kebetulan kemarin kan visanya keluar nya telat, dimasukkan ke Kloter 9, nah pas mau Tanajul ke Kloter 5 itu tidak bisa, dikarenakan ada jemaah yang dari Bekasi Itu nggak mau dipindah,” jelasnya.
Ia juga menginformasikan bahwa dua jemaah asal Garut wafat saat menjalankan ibadah haji dan telah dimakamkan di Baqi, Madinah. Sementara itu, tiga jemaah lainnya dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut setibanya di pendopo karena kelelahan.
“Jangan lah, jangan bertambah, udah aja cukup dua aja, itu dimakamkan disana di Baqi, kondisi jemaah yang barusan tiba ada yang kelelahan itu langsung dibawa ke rumah sakit, yang bernama Iso Hamidah (70), Cucu (84), dan Adung (72) sudah dibawa ke rumah sakit umum Dr.Slamet,” ucapnya.
Ketika disinggung terkait wacana pengurangan kuota haji hingga 50 persen untuk tahun 2026, Indra tidak mau berkomentar karena itu hak dan kewenangan Kementerian Agama pusat.