Ke Depan Program Barak Militer di Garut Juga Akan Menyasar Siswa yang Baik

ilustrasi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memantau program barak militer siswa (AI)
ilustrasi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memantau program barak militer siswa (AI)
0 Komentar

GARUT – Program pembinaan karakter di barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ternyata memiliki ambisi lebih dari sekadar memperbaiki perilaku anak-anak bermasalah.

Menurut Kepala KCD, Aang Karyana, program ini bertujuan untuk membentuk karakter kuat dan bahkan mengidentifikasi potensi kepemimpinan, tidak hanya dari mereka yang memiliki catatan perilaku khusus (siswa nakal), tetapi juga dari siswa berprestasi dan aktif berorganisasi.

“Sebetulnya anak-anak itu ke depannya bukan hanya berperilaku khusus saja, tapi ada yang aktif berorganisasi juga ingin, kaya osis, pramuka , ada juga anak itu yang memang bukan punya kelakuan khusus itu ada, jadi kita sudah menyiapkan link-nya dan sudah banyak juga sebetulnya, tapi kita juga nanti gak tahu berapa kuotanya, kita sudah banyak sih yang mendaftar dengan berbagai kategori dan orang tua sudah diizinkan jadi kalau nanti dari provinsi diminta 20 ya kita siapkan,” ucapnya.

Baca Juga:Direktur Utama RSUD dr.Slamet Garut Pensiun, Bupati Garut segera Angkat PltKejagung Bantah Isu Nadiem Makarim Jadi DPO Kasus Korupsi Laptop Rp9,9 Triliun

Program yang dikategorikan merah, kuning dan hijau sudah berjalan dengan sukses membina tujuh anak di Garut, selanjutnya 20 siswa akan mengikuti program di barak militer. Bagi 7 siswa yang selesai mengikuti program akan terus dipantau melalui evaluasi bulanan di barak. Hasilnya, anak-anak dilaporkan merasa senang dan tanpa tekanan, bahkan terlihat positif.

“Jadi di Garut 27 siswa dan yang 7 itu kan sudah selesai selanjutnya juga meminta pendidikan parenting dari orang tua, dari KPAI ,PPA, itu juga memantau jangan sampai anak-anak yang sudah di didik kembali lagi gitu, jadi pengawasannya anak-anak itu tiap bulan itu dikirim kembali ke barak untuk evaluasi, tapi intinya anak-anak di sana itu senang ya di sana itu tidak ada tekanan apapun anaknya enjoy,” lanjutnya.

Meskipun kuota dari provinsi belum pasti, Aang optimis Garut siap menerima sekitar 10 hingga 20 siswa. Ia menyoroti keberhasilan angkatan pertama di mana hampir 70% dari 270 siswa yang mengikuti barak militer bercita-cita menjadi tentara atau polisi.

“Kita harus garis bawahi, kenakalan itu bukan berarti kegagalan. Mungkin juga kesuksesan dari kategori anak-anak nakal mungkin ke depannya bisa jadi pemimpin bangsa,” pungkasnys.(rizki)

0 Komentar