Radar Garut- Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk dalam dunia ikan hias. Dari sungai-sungai pedalaman Kalimantan hingga perairan dangkal Pulau Jawa, Indonesia menyimpan potensi luar biasa dalam komoditas ikan hias air tawar.
Bahkan ada beberapa spesies lokal yang menembus pasar internasional. Hal ini menjadikan nama Indonesia harum di panggung dunia dan menghasilkan devisa yang tidak sedikit.
Mari kita telusuri bagaimana ikan hias lokal seperti cupang dan arwana bukan hanya mempercantik akuarium, tapi juga menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Baca Juga:6 Tips Penting untuk Kamu yang Ingin Mulai Koleksi Uang Kuno5 Koin Pattern yang Terjual dengan Harga Tinggi di Lelang Dunia
Cupang: Si Kecil dengan Gairah Global
Ikan cupang dulu hanya dianggap sebagai ikan “mainan anak-anak”, namun sekarag ikan cupang (Betta sp.) menjelma menjadi primadona industri ikan hias dunia. Jenis-jenis seperti Halfmoon, Crowntail, dan Plakat menjadi buruan para kolektor internasional, terutama dari Thailand, Eropa, dan Amerika Serikat. Warna mencolok.
Indonesia merupakan salah satu eksportir utama cupang hias. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, nilai ekspor ikan cupang Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, bahkan sempat menembus puluhan miliar rupiah. Di pasar internasional, satu ekor cupang berkualitas tinggi bisa dihargai mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Arwana Super Red: Permata Kalimantan yang Diburu Kolektor
Beranjak dari cupang yang mungil, kita bertemu arwana super red, salah satu komoditas ikan hias lokal paling bergengsi. Berasal dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum, Kalimantan Barat, arwana jenis ini terkenal dengan sisiknya yang merah menyala. Di kalangan kolektor Asia, Singapura, dan Jepang, arwana dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran.
Tak heran, harga satu ekor arwana super red dewasa bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, untuk varietas tertentu dengan warna dan bentuk tubuh sempurna, harganya bisa melampaui Rp1 miliar. Industri pembudidayaan arwana di Indonesia pun telah dikelola secara profesional.
Potensi Ekspor yang Terus Bertumbuh
Ekspor ikan hias Indonesia tidak hanya terbatas pada cupang dan arwana. Jenis-jenis lain seperti discus, koi lokal, ikan lohan, dan botia juga ikut berkontribusi dalam pasar global. Negara-negara tujuan ekspor utama meliputi Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Australia, hingga negara-negara di Eropa Barat.