GARUT – Insiden pengeroyokan brutal terhadap Ifan Firmansyah dan Ahmad Salakhudin Zaman di Tarogong Kidul, Garut, Sabtu (24/5) malam, ketika perayaan kemenangan Persib mendapatkan tanggapan dari Ketua Viking Distrik Garut.
Ketua Viking Distrik Garut (Vidigar), Sukma Ramadhan, memastikan bahwa para pelaku penganiayaan tersebut bukanlah anggota bobotoh Persib, apalagi dari komunitas Viking Distrik Garut.
Sukma menjelaskan bahwa pihaknya telah mengimbau seluruh bobotoh untuk menjaga kondusifitas dan keamanan. Ia juga menegaskan bahwa Vidigar tidak memiliki agenda konvoi seperti yang dilakukan para pelaku.
Baca Juga:Ifan dan Ahmad Jadi Korban Pengeroyokan saat Konvoi Perayaan Persib, Alami Luka BacokFagar Garut Dukung Larangan Siswa Bawa HP ke Sekolah
“Sebelumnya, jauh-jauh hari saya bersama para pengurus Viking Garut mengimbau kepada seluruh Bobotoh yang mau nonton laga terakhir untuk tetap menjaga kondusifitas dan keamanan dan kami dari Viking Garut tidak ada agenda mengadakan konvoi seperti acara sebelumnya,” ujar Sukma, Minggu (25/5).
Pada hari kejadian, sebagian besar anggota Vidigar memang berangkat ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk menyaksikan pertandingan terakhir Persib Bandung melawan Persis Solo. Meskipun ada juga kegiatan nonton bareng di beberapa tempat, Sukma menjamin bahwa acara yang diadakan oleh komunitasnya berjalan aman dan damai.
“Alhamdulillah di acara nobar kami bersama pemilik serta sebagian suporter acara aman damai,” katanya.
Lebih lanjut, Sukma menegaskan bahwa setelah melakukan penelusuran pasca-kejadian, ia yakin para pelaku bukanlah bobotoh Persib atau anggota Viking Distrik Garut.
“Untuk kejadian yang kemarin itu, karena harinya malam Minggu mungkin banyak juga orang yang keluar yang saya tahu. Itu kejadian yang kemarin itu (pelakunya) bukan dari Bobotoh apalagi Viking Garut,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa instruksi dari Viking Garut adalah untuk tidak ada konvoi yang ugal-ugalan dan langsung pulang setelah acara. Hal ini bertujuan untuk menjaga citra baik komunitas yang selama ini bersinergi dengan pihak kepolisian dan pemerintah.
“Saya sudah telusuri tidak ada satupun anggota Viking Garut yang bermasalah. Karena berdasarkan instruksi dari saya, jangan ada konvoi yang ugal-ugalan dan langsung pulang. (Jadi) tidak ada konvoi. Citra kami bersama Kepolisian dan Pemerintah sangat sinergi,” tambah Sukma.