GARUT – Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, menyampaikan bahwa besaran Ongkos Naik Haji (ONH) dari Garut nilainya sama dengan ONH dari daerah lain, yakni sebesar Rp. 56.581.998 atau sekitar Rp. 56 jutaan.
Menurut Saepulloh, ongkos naik haji itu urusanya dengan pihak pemerintah, kementrian agama dan para jemaahlah yang tentunya itu ada rilkos. “Dengan rincian rilkos itu totalnya adalah Rp 92.854.259,- kemudian ada nilai manfaat subsidi dari pemerintah sebesar Rp 36.272.261,” katanya.
Sehingga kata Saepulloh, total yang dibayarkan oleh para calon jemaah haji itu sekitar Rp 56.581.998,- Artinya jadi hanya Rp 56 juta an. Dan ongkos itu dibayarkan langsung oleh calon haji ke rekening bank yang dituju.
Baca Juga:Ketua Viking Garut Pastikan Pelaku Pengeroyokan Ifan dan Ahmad Bukan BobotohIfan dan Ahmad Jadi Korban Pengeroyokan saat Konvoi Perayaan Persib, Alami Luka Bacok
“Artinya enggak melibatkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) atau engak melibatkan kementrian agama tetapi langsung ke bank. Dan artinya pula tidak ada kembali, karena yang dibayarkan sudah jelas itu hanya 56 juta sekian,” ujarnya
Ia menjelaskan, seandainya ada perbedaan, itu soal bimbingan manasik haji, kalau bimbingan manasik haji di luar konteks dari biaya penyelenggaran ibadah haji.
“Nah tentunya itu mah bimbingan manasik haji, tentu nilainya berbeda beda antara satu KBIH dengan KBIH lainya, tetapi kalau ongkos haji itu akan sama,” ujarnya.
“Contoh kecil saja, di KBIH A misalkan jaketnya motif batik, kalau di KBIH B pakai jas. Atau bisa saja di KBIH c motif kaos, dan sebagainya,”pungkas Saepulloh.
Perlu diketahui, KBIH adalah singkatan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji. KBIH merupakan kelompok yang memberikan bimbingan dan pendampingan kepada jamaah haji sebelum keberangkatan hingga selama di tanah suci, terutama dalam hal manasik haji dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah. KBIH juga berperan sebagai mitra pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji. (Ale)