AyoGarut.com Gelar Acara Literasi Keuangan, Hadirkan Kadiskop Garut, Akademisi dan Jurnalis

Lieterasi Keuangan
Lieterasi Keuangan
0 Komentar

“Pendampingan itu perlu, tujuannya untuk memastikan dana agar digunakan untuk usaha, kegiatan usaha, mendorong peningkatan pendapatan dan cashflow, menghindari belanja konsumtif dan memprioritaskan kebutuhan,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdhin, menjelaskan bahwa literasi keuangan belum selalu sejalan dengan inklusi.

“Banyak yang sudah bisa akses layanan keuangan, tapi belum punya pemahaman yang cukup,” katanya.

Baca Juga:BNI Raih Penghargaan CIO of the Year di ASEAN Fintech Awards 2025, Perkuat Komitmen TransformasiBNI Gelar Golf Clinic Perkuat Relasi dengan Next Generation Nasabah Private Banking

Karena itu, Pemkab Garut bekerja sama dengan Bank Indonesia dan OJK untuk meningkatkan edukasi masyarakat.

Berdasarkan catatan per Mei 2025, jumlah debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Garut mencapai 18.607 dengan nilai akad Rp 627 miliar dan outstanding Rp 576 miliar. Namun, rasio kewirausahaan Garut masih 3,91 persen, di bawah rata-rata nasional sebesar 4 persen.

Dari total 601 ribu pelaku UMKM di Garut, baru 23 persen atau sekitar 134.548 yang memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Padahal, menurut Ridzky, NIB adalah prasyarat utama untuk mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan.

“Kalau tidak punya NIB, bank tidak akan memberikan pinjaman. Ini yang terus kita dorong,” ujarnya.

Diskusi juga menyinggung peran koperasi sebagai solusi untuk mengatasi maraknya praktik pembiayaan ilegal yang dikenal sebagai bank emok. Saat ini, Garut memiliki 1.645 koperasi, namun hanya 865 yang aktif. Sebanyak 80% lebih merupakan koperasi simpan pinjam, termasuk koperasi konsumen.

Pemerintah tengah mengupayakan Koperasi Merah Putih sebagai solusi atas maraknya praktik bank emok, sebutan bagi lembaga pembiayaan ilegal berbunga tinggi.

“Bank emok itu hidup karena bank formal tak menjangkau desa. Koperasi Merah Putih akan kita dorong untuk masuk ke sana,” kata dia.

Baca Juga:Pemkab Garut Ajukan Rute Kereta Api Langsung ke Yogyakarta, PT. KAI Masih MengkajiKunjungan Wisata Garut Naik Tipis Saat Libur Waisak

Salah satu pelaku UMKM dengan jenama Twinnietwoes Ida Ridawati mengatakan manajemen keuangan adalah hal penting yang mendorong keberhasilan usaha. Ida yang juga mendapat pendampingan dari PNM Mekaar ini mengatakan pendampingan bukan hanya membantu dari sisi modal, tetapi juga memberi pemahaman soal pencatatan dan perencanaan usaha.

“Dengan pendampingan dan pelatihan yang pas visnis kita akan berjalan sukses. Enggak cuma modal, harus tahu juga cara mengelola keuangan,” kata dia.

0 Komentar