Garut – PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah mengkaji usulan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terkait pembukaan relasi Kereta Api (KA) baru dari Stasiun Garut menuju Yogyakarta (PP). Usulan ini diajukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Garut akan akses transportasi massal yang lebih luas.
Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menjelaskan bahwa pembahasan relasi baru ini memerlukan kajian mendalam dan melibatkan berbagai stakeholder.
“Perlu pembahasan lebih lanjut dengan semua ‘stakeholder’ dan termasuk kajian bisnis di dalamnya,” kata Kuswardojo, Rabu (21/5).
Baca Juga:Kunjungan Wisata Garut Naik Tipis Saat Libur WaisakHonorer di Garut Setelah Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu, Berharap Diangkat Jadi Penuh Waktu
Kuswardojo menambahkan, KAI telah menerima pengajuan dari Pemkab Garut untuk rute KA komersial yang tidak hanya melayani Garut-Jakarta, tetapi juga ke wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun, sebagai perusahaan transportasi, KAI harus mempertimbangkan berbagai aspek, terutama potensi keuntungan dari pengoperasian KA komersial tersebut.
“Bukan sekadar hanya kuisioner, apalagi kami sebagai perusahaan tentunya juga menghitung dari berbagai hal termasuk profit atau tidaknya suatu pengoperasian kereta api,” tambahnya.
Sebelumnya, KAI telah mereaktivasi jalur kereta api dari Stasiun Cibatu-Garut pada Maret 2022. Pembukaan kembali jalur ini diawali dengan layanan KA lokal, kemudian disusul KA jarak jauh kelas ekonomi relasi Garut-Bandung-Jakarta, dan bahkan KA eksekutif pada Januari 2024.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Satria Budi, mengungkapkan bahwa pihaknya memang telah mengusulkan kepada KAI untuk membuka layanan KA yang tidak hanya bertujuan ke Jakarta, melainkan juga ke Jawa Tengah atau Yogyakarta.
“Kami sudah mengusulkan, selebihnya PT KAI yang menindaklanjuti, harapan kami bisa direalisasikan untuk memudahkan akses masyarakat datang ke Garut maupun ke luar daerah,” pungkas Satria Budi.(rizki)