Garut – Kabupaten Garut kembali menunjukkan geliat pariwisatanya selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025, yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Mei. Sebanyak 27.605 wisatawan tercatat membanjiri 13 destinasi wisata yang disurvei, menunjukkan antusiasme masyarakat yang tetap tinggi terhadap pesona Garut.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan menjadi primadona utama, menarik 9.349 pengunjung. Keindahan alamnya yang luar biasa, akses yang relatif mudah, fasilitas yang memadai, serta strategi promosi yang aktif, termasuk melalui media sosial dan komunitas wisata alam, menjadi faktor kunci di balik tingginya angka kunjungan ini. Papandayan terus membuktikan dirinya sebagai magnet wisata alam di Jawa Barat.
Namun, di sisi lain, Situ dan Candi Cangkuang mencatatkan angka kunjungan terendah dengan 502 orang. Minimnya aktivitas atau event pendukung selama periode libur, serta keterbatasan promosi digital yang menjangkau wisatawan luar daerah, diidentifikasi sebagai penyebab utama. Meski demikian, pihak pengelola wisata menegaskan bahwa destinasi bersejarah dan budaya ini tetap memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut di masa mendatang.
Baca Juga:Honorer di Garut Setelah Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu, Berharap Diangkat Jadi Penuh WaktuMau Daftar Jadi Direksi PDAM Tirta Intan Garut? Begini Kata Ketua Pansel
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada libur Waisak tahun 2024, kunjungan wisatawan tahun ini mengalami sedikit peningkatan. Meskipun tidak terlalu signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa minat masyarakat terhadap pariwisata Garut tetap terjaga, meskipun ada berbagai faktor eksternal seperti cuaca dan situasi lalu lintas yang turut memengaruhi.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disparbud Garut, Aam Pathulloh, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal.
“Kunjungan selama libur Waisak tahun ini memang belum sepenuhnya mencapai target harian yang diharapkan, namun secara umum tetap memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian target kunjungan wisatawan Garut tahun 2025 secara keseluruhan,” ujar Aam, Rabu (21/5).
Aam Pathulloh menambahkan, pemerintah daerah dan para pelaku wisata Garut optimis dapat mencapai target tahunan. Mereka menyoroti berbagai momentum penting yang akan datang, seperti libur sekolah, Idul Adha, serta event besar Gebyar Pesona Budaya Garut 2025, sebagai peluang emas untuk mendongkrak angka kunjungan secara lebih masif.
“Strategi akan difokuskan pada evaluasi berkelanjutan, penguatan promosi digital yang lebih merata ke seluruh destinasi, serta peningkatan kolaborasi dengan para pelaku wisata. Tujuannya adalah untuk mendongkrak angka kunjungan secara lebih merata di berbagai destinasi, tidak hanya mengandalkan destinasi populer, demi pertumbuhan pariwisata Garut yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.(rizki)