Produksi Beras Garut Aman, Serapan Bulog Membangun Optimisme Petani

Ardhy Firdian, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Garut
Ardhy Firdian, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Garut
0 Komentar

GARUT – Di tengah fluktuasi harga beras global yang menunjukkan penurunan, kondisi petani di Kabupaten Garut justru menunjukkan optimisme. Menurut Ardhy Firdian, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Garut, tidak ada keluhan signifikan dari para petani di lapangan, dan proses penanaman padi berjalan cukup baik serta lancar.

Meskipun harga beras dunia mengalami penurunan, Ardhy Firdian menjelaskan bahwa hal tersebut tidak serta-merta berdampak negatif bagi petani Garut. Pasalnya, terdapat amanat dari Presiden agar gabah petani diokupasi oleh Bulog dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram.

“Buat kami dari petani, ketika dia menanam padi, dia akan menjual gabahnya itu sama pemerintah dijamin bahwa gabah yang dijual itu akan dibeli dengan harga minimal Rp6.500, dari kami Dinas Pertanian mungkin untuk di harga gabahnya saja” ujar Ardhy, Selasa (20/5).

Baca Juga:Rumah Lansia 70 Tahun di Cilawu Roboh, Yudha Anggota DPRD Garut Berkunjung ke LokasiKasus Cikungunya di Garut Mirip Tahun Lalu, Dinkes Minta Warga Tingkatkan Kesadaran Menjaga Lingkungan

Secara umum, Ardhy menyebutkan bahwa kondisi saat ini tergolong ideal untuk sawah padi di Garut. Ketersediaan air yang cukup memungkinkan petani untuk melakukan penanaman kembali di musim kedua atau bahkan ketiga. Harapannya, curah hujan akan bertahan setidaknya hingga akhir Juni dan memasuki awal Juli, mendukung peningkatan produksi padi di tahun ini.

“Mudah-mudahan kondisi curah hujan akan bertahan paling tidak sampai di akhir Juni dan memasuki awal Juli, harapannya di tahun ini produksi kita akan meningkat atau akan bertambah seiring dengan kondisi cuaca yang bagus,” tambahnya.

Meski kondisi cuaca mendukung, Ardhy menyoroti adanya perbedaan antara luas penanaman dan penyerapan pupuk di lapangan. Penyerapan pupuk masih berada di angka sekitar 60% dibandingkan dengan potensi serapan yang bisa dilakukan, melihat dari realisasi luas tanam yang dilaporkan.

Menghadapi musim kemarau yang diprediksi BMKG akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, Dinas Pertanian Garut telah menyiapkan antisipasi. Pompa-pompa air yang telah disebarkan di berbagai wilayah kecamatan akan difokuskan pemanfaatannya untuk pengairan sawah guna mengatasi kekeringan.

Dinas Pertanian juga melakukan berbagai kegiatan lain untuk mendukung ketersediaan air, seperti olah tanah dan irigasi perpipaan yang cukup banyak. Upaya ini diharapkan dapat menjaga kondisi sawah tetap aman dari dampak kekeringan.

0 Komentar