Garut Diusulkan Masuk Tahap 2 Pembangunan Sekolah Rakyat, Ini Penjelasan Dinsos

Kepala Bidang (Kabid) Fakir Miskin di Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha
Kepala Bidang (Kabid) Fakir Miskin di Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha
0 Komentar

GARUT – Pemerintah pusat tengah menggulirkan program Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan gagasan dari Presiden Prabowo Subianto, melalui Kementerian Sosial (Kemensos). Program ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang masuk kategori Desil 1 dan 2 atau tergolong kemiskinan ekstrem.

Kepala Bidang Fakir Miskin Dinas Sosial Kabupaten Garut, Asep Nugraha, menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pendidikan.

“Pertama, kaitan dengan sekolah rakyat ini, bahwa ini kan merupakan gagasan dari pemerintah pusat, mulai Pak Presiden kan, salah satunya ya sekolah rakyat ini untuk diperuntukkan untuk keluarga miskin, dan untuk meningkatkan kehidupan para warga masyarakat miskin lah gitu nya,” ujarnya saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (20/5).

Baca Juga:Minim Anggaran, Dinas PUPR Garut Akui Pemeliharaan Jalan dan Drainase Belum OptimalPenguatan Kehumasan, Dirjenpas Dorong Transparansi dan Citra Positif Pemasyarakatan

Sayangnya, Garut belum masuk dalam tahap pertama pembangunan Sekolah Rakyat karena tidak memiliki gedung eksisting yang bisa direvitalisasi, sesuai skema awal pemerintah pusat.

” Selanjutnya lokasi di Garut kebetulan kan sekarang masuk tahap pertama kaitan dengan apa Tahap pertama pembentukan sekolah rakyat ini. Tahap pertama ini secara instruksi dari pemerintah pusat untuk dengan kondisi gedung yang sudah ada yang membutuhkan revitalisasi, bukan pembangunan baru. Tahap satu ini untuk revitalisasi gedung yang ada. Kebetulan kalau di data yang sementara kami terima, waktu dulu penawaran, Garut tidak termasuk karena tidak ada gedung yang akan digunakan untuk itu,” ucapnya.

Namun, Pemkab Garut telah mengajukan proposal untuk masuk dalam tahap dua, di mana pembangunan dilakukan dari nol (gedung baru). Beberapa lokasi di Garut telah disurvei, termasuk di Kelurahan Sukamentri, jalur ke Margawati, serta kawasan Hotel Harmoni, dekat Tugu PLP Ibrahim Ajie.

“Pokoknya kemarin itu Garut mengajukan di proposalnya itu dengan pemotongan yang tahap kedua pembangunan baru. Kemarin itu ada beberapa lokasi yang sudah disurvei, Karena kemarin yang kami sempat mengikuti desnya itu diusulkan lokasinya itu yang di Sukamantri daerah itu, tapi tidak tahu bagaimana apakah terus diganti lokasi, saya kemarin waktu ikut desk sama Kemensos di pusat itu di kelurahan Sukamentri itu jalur ke Margawati, tapi karena kemiringan lahan disana itu bukit, syaratnya harus di lahan landai, kemiringan minimal 10%,” tambahnya.

0 Komentar