Asep juga menekankan perlunya edukasi terhadap masyarakat, mengingat mulai beredar informasi hoaks terkait koperasi ini, seperti janji gaji besar bagi pengurus atau bantuan dana instan.
“Tantangannya mungkin kan sekarang itu banyak berseliweran berita hoax, tantangannya bahwa pengurus itu dapat gaji sekian juta, dapat terus bantuan dari sana. Ini harus disosialikan begitu masif dalam artian bahwa koperaai itu seperti ini. Karena proses ini kan dari anggota oleh anggota untuk anggota. Jadi membutuhkan proses dalam hal untuk mendapat keuntungan, untuk ada hasil. Hasilnya juga nanti dikukuhkan dalam rapat anggota tahunan, biasa rapat RAT. nanti dalam RAT itu ada keuntungan nanti sebagian mungkin untuk pembagian SHU, untuk pengembangan juga nanti kalau penghasilnya sudah besar, sudah berkembang, itu si itu buat menggaji baik itu pengurus ataupun pengelola tentang grey-grey komprasi itu sendiri,” ungkapnya.
Untuk tahap awal, koperasi ini akan mengandalkan modal dari simpanan pokok dan wajib anggota. Asep berharap Koperasi Merah Putih benar-benar bisa menjadi fondasi ekonomi desa yang berkelanjutan.
Baca Juga:Tingkatkan Semangat Persatuan, Lapas Garut Gelar Upacara Kebangkitan Nasional 2025Produksi Beras Garut Aman, Serapan Bulog Membangun Optimisme Petani
“Itu kan dari modal-modal awal dari simpanan anggota, dari simpanan pokok, simpanan wajib,” tambahnya.
“Kami menaruh harapan besar dengan adanya Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini, karena kami tahu bahwa Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini mendapat atensi dari 18 kementerian. jadi dari 18 kementerian itu memberikan atensi, baik mungkin ke dinas-dinas terkait yang ada hubungannya untuk membesarkan koperasi ini. Mudah-mudahan ini menjadikan, sekali lagi atas saya tadi, menjadikan win-win solution untuk permasalahan ekonomi yang di desa. Jadi mudah-mudahan desa ke depan bisa lebih maju dan lebih berkembang,” tutupnya. (rizka)